Processed with VSCO with 4 preset

Jakarta – Suara Ekonomi.

Pada zaman yang semakin modern ini, banyak anak muda khususnya mahasiswa yang mengisi waktu kuliahnya sambil terjun ke dunia bisnis. Selain ingin mendapatkan keuntungan dan menambah uang jajan, dengan berbisnis mereka bisa mengisi waktu luang dan mendapatkan pengalaman serta pengetahuan bahwa mencari uang itu tidak mudah. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki hobi tersendiri, mereka akan memanfaatkan hobinya tersebut untuk dijadikan peluang bisnis. Jenisnya pun beraneka ragam, baik itu barang maupun jasa.

Fairuzi Madini – owner @tiys_

Seperti yang dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila yang satu ini, Fairuzi Madini. Dara kelahiran Depok, 11 September 1996 ini memutuskan membuka bisnisnya dibidang jasa, yaitu Event Organizer yang diberi nama TIYS dengan kepanjangan This Is Your Story. TIYS merupakan Event Organizer yang menangani berbagai acara seperti Birthday Party, Dinner Party, Bridal Shower dan Pre Wedding Photoshoot. Dalam media sosial instagram dengan akun @tiys_ , wanita yang akrab dipanggil Dini ini mem-posting hasil dekorasinya sekaligus sebagai alat untuk memasarkan bisnis Event Organizer miliknya.

Bermodalkan hobi mendekorasi yang dimilikinya, Dini sudah menangani lebih dari 8 customer. “Awalnya cuma jual ide, tapi karena punya bakat ngedekor jadi sekalian terjun aja untuk dekorin acara itu,” ujar Dini. Berawal dari mewujudkan keinginan temannya untuk membuat suatu acara dan berhasil, maka Dini memutuskan untuk mulai serius membuka bisnis ini. “Banyak orang – orang yang berfikir mau kasih surprise untuk pacar atau orang tuanya tapi gatau mau kayak gimana atau mereka udah punya ide tapi gatau mau bikin itu jadi nyata gimana, jadi disini tugas saya yang bikin planning buat bikin itu jadi nyata,” lanjut mahasiswi jurasan Manajemen ini.

Dekorasi Pre wedding Photoshoot

Bisnis yang di mulai sejak 4 Oktober 2015 ini telah berhasil mewujudkan berbagai keinginan customer dalam memberikan surprise untuk orang terkasih. Mereka yang datang untuk memakai jasa bisnis Dini bisa request sendiri konsepnya, atau terkadang Dini sendiri yang akan memberikan konsep lalu customer yang menentukan warna atau tema yang diinginkan. Dengan dibantu oleh seorang asisten yang tidak lain adalah tetangganya sendiri, Dini pernah menangani 3 event sekaligus dalam jangka waktu satu bulan. Ia pun mengaku keuntungan yang didapatkan saat ini terbilang lumayan besar, “Minimalnya di harga 1 juta, tapi sejauh ini saya masih ngumpulin properti jadi untungnya masih sedikit, tapi nanti kalo udah banyak acara yang bisa saya handle untungnya bisa lebih besar lagi,” ujar Dini.

Sayangnya sejak Agustus 2016 sampai saat ini, Dini sedang melakukan closed sementara untuk bisnisnya, dikarenakan sejak saat itu ia harus mengikuti Program Student Exchange di Malaysia, sehingga ia tidak bisa memenuhi permintaan customer-nya. “Kemarin sempat ada beberapa yang menanyakan, bahkan ada satu restoran yang mau pake jasa saya untuk dekor seluruh ruangan di restorannya dia, tapi saya lagi di Malaysia, sedih banget,” ungkapnya. Namun ia berjanji akan membuka bisnisnya kembali pada Februari atau Maret 2017 ini.

Selama membuka bisnis ini Dini mengaku hampir tidak memiliki kendala, karena menurutnya bisnis yang ia geluti ini sangat sesuai dengan pasion nya. “Paling dukanya kalo saya gak nemu properti yang bener-bener harus masuk dalam dekornya, dan harus begadang nyiapin ini itu, karena memang harus detail”. Mengenai pegalaman yang ia dapatkan saat membuka bisnis ini adalah, bisa bertemu langsung dengan pemilik restoran dan bisa mempromosikan bisnisnya secara langsung. “Karena rata-rata kalau buat acara seperti ini kebanyakan di restoran, yang ngeliatin banyak bukan yang punya acara aja, tapi yang punya restoran juga liat, customer restoran itu juga liat, jadi sebenernya bisa jadi alat buat promosiin juga,” tutur wanita berhobi fotografi ini.

Dini mengaku sebelum ia menjalankan bisnis ini, ia sempat menjalankan bisnis lain seperti jual baju online, jual barang-barang second, jual apron, jual samyang, sampai akhirnya bisnis Event Organizer inilah yang di pilih. Menurut Dini, dalam berbisnis diperlukan keberanian yang tinggi untuk memulainya dan disertai aksi yang nyata. Hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh mahasiswi 20 tahun ini, “Untuk temen-temen yang mau buka bisnis, hal yang pertama kali dilakuin adalah action, kalau udah punya ide bisnis harus cepet-cepet direalisasikan, percaya diri, berani nyoba, dan kalau bisa bikin bisnis yang inovatif dan kreatif,” pungkasnya.

Reporter : Dinda Amaliza dan Erlia Opista

Editor : Nurul Zahara