Sejumlah masyarakat di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, tengah antusias memainkan permainan berburu Koin Jagat yang tersebar di berbagai lokasi. Permainan berbasis dunia nyata ini menawarkan hadiah uang tunai mulai dari ratusan ribu hingga seratus juta rupiah, menjadikannya daya tarik utama untuk menemukan koin digital tersebut.
Permainan Koin Jagat menarik perhatian masyarakat karena memiliki elemen hiburan, tantangan dan hadiah. Sulitnya menemukan koin di tempat tersembunyi membuat orang penasaran dan senang ketika mereka menemukannya.

Koin Jagat bukan hanya hiburan tetapi juga peluang keuangan yang menarik berkat insentif yang ditawarkan. Namun, ketertarikan ini bertentangan dengan kemajuan teknologi dan masalah pengelolaan ruang publik.
Tren berburu Koin Jagat telah merusak fasilitas publik di banyak kota besar. Kerugian terjadi di beberapa daerah di Jakarta, termasuk Gelora Bung Karno (GBK), di mana paving block atau bata beton diangkat, taman diinjak-injak dan penutup lampu penerangan jatuh karena tindakan para pemburu koin.
Fenomena serupa terjadi di sepuluh taman tematik di Bandung, termasuk Taman Metrologi Sukajadi dan Taman Tegallega, yang mengalami kerusakan parah pada tanaman dan lantai keramik. Karena ruang publik seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan terawat untuk semua orang, kerusakan ini menimbulkan kekhawatiran. Masyarakat umum dirugikan ketika fasilitas umum digunakan tidak sesuai fungsinya.

Regulasi yang lebih ketat dan pendekatan edukatif masyarakat diperlukan untuk mencegah tren seperti Koin Jagat merusak fasilitas publik. Pemerintah harus membuat kebijakan yang mengontrol aplikasi berbasis permainan di lingkungan publik. Aturan ini harus mencakup tanggung jawab pengembang aplikasi untuk menjaga fasilitas umum tetap aman.
Pengembang aplikasi juga harus lebih berhati-hati saat menempatkan elemen permainan. Misalnya, mereka dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menentukan lokasi yang aman sehingga mereka tidak merusak fasilitas umum.
Aplikasi juga harus memberi tahu pemain tentang pentingnya menjaga lingkungan saat bermain. Selain itu, masyarakat harus dididik tentang pentingnya menjaga fasilitas publik.
Tren ini juga dianggap mengganggu kenyamanan umum dan ketertiban. Para pemain sering berkumpul dalam jumlah besar, yang menyebabkan kerumunan yang tidak terorganisir dan mengganggu masyarakat sekitar. Mereka sering melanggar aturan penggunaan ruang publik, seperti melanggar batas taman atau fasilitas lainnya.
Kerusakan yang ditimbulkan menunjukkan bahwa regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk aplikasi berbasis permainan di tempat umum. Inovasi seperti ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah, terutama di tempat-tempat yang dibangun untuk kenyamanan bersama. Permainan ini semakin populer berkat dukungan media sosial.
Pengguna dapat membangun komunitas dan saling memotivasi dengan fitur berbagi pengalaman. Tren ini semakin diperkuat oleh orang-orang yang mempromosikan permainan, yang membuatnya menjadi fenomena budaya yang berkembang pesat dalam waktu singkat.
Wawan Kurniawan, seorang peneliti psikologi sosial dari UI, mengatakan bahwa ketika banyak orang bermain game seperti Koin Jagat, orang lain mungkin merasa terdorong untuk bergabung karena tekanan sosial atau FOMO (fear of missing out).
Hal ini dapat menyebabkan perilaku kolektif yang kurang memperhatikan dampak lingkungan sekitar, bahkan jika kerusakan fasilitas umum belum terjadi.
“Permainan yang menjanjikan hadiah bernilai tinggi seperti Koin Jagat ini dapat meningkatkan kompetisi antar pemain yang berpotensi memunculkan konflik atau perilaku agresif seperti berebut lokasi atau saling menyalahkan,” ujar Wawan, dikutip dari tirto.id.
Wawan juga menjelaskan bahwa permainan dengan sistem hadiah yang kuat, seperti Koin Jagat yang menawarkan uang tunai bernilai tinggi, berpotensi memicu kecanduan. Akibatnya, pemain mungkin terus-menerus mengejar hadiah tersebut, mengabaikan tanggung jawab lain, atau menghabiskan waktu secara berlebihan.
“Pada akhirnya, jika pemain terlalu fokus pada tujuan mereka, mereka mungkin mengabaikan konsekuensi sosial, seperti mengganggu orang lain atau melanggar aturan demi mendapatkan hadiah,” ujar Wawan kepada Tirto, dikutip dari tirto.id.
Karena kejadian ini, Jagat Technology, pengembang aplikasi, segera menyarankan pengguna untuk lebih berhati-hati saat mencari koin Jagat.
Mengutip akun Instagram Jagat pada hari Selasa, 14 Januari 2025, pengembang mengumumkan beberapa peraturan penting:
1. Lokasi Aman dan Terbuka: Tidak perlu menggali tanah, membongkar batu bata, atau membuka keramik.
2. Tindakan Tegas untuk Pelanggaran: Koin yang terkait dengan pelanggaran akan dianggap tidak sah dan akan dibatalkan.
Reporter: Amanda Putri
Editor: Novita Rahmawati