Jakarta – Suara Ekonomi
Isu perubahan iklim menjadi salah satu hal yang semakin marak dibicarakan. Tak hanya dalam lingkup nasional, isu lingkungan kini telah merambah menjadi permasalahan global. Sehingga, hal ini patut menjadi perhatian kita bersama.
Sejumlah aksi nyata dari pihak stakeholder, organisasi, hingga masyarakat umum menjadi kebutuhan yang perlu dilakukan. Bila tidak, sejumlah marabahaya dari kerusakan lingkungan siap menghantui kita kapan saja.
Di tahun 2022 ini, data dari World Meteorological Organization mengungkapkan bahwasanya indikator perubahan iklim dan dampaknya semakin menunjukkan keprihatinan. Bumi tak kunjung membaik, LPM Gema Alpas pun menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema ”Climate Change”. FGD ini merupakan bentuk kerja sama LPM Gema Alpas bersama Enter Nusantara dan Greenpeace Indonesia. Keduanya merupakan organisasi dunia yang memang berfokus terhadap isu lingkungan.
FGD ini diselenggarakan pada Selasa, 19 September 2022 mulai pukul 14:00 WIB hingga selesai. Berlokasi di Amphitheater Universitas Pancasila, FGD ini pun juga terbuka secara umum. Artinya, dari seluruh kalangan mahasiswa, akademisi, hingga siapa pun berhak hadir dalam acara ini. Pihak panitia juga telah mengirimkan surat undangan kepada tiap-tiap jurusan yang ada di Universitas Pancasila. Bahkan, target paling utamanya adalah mahasiswa baru.
Luthfi Karunia Putra selaku Pimpinan Umum Gema Alpas mengatakan bahwasanya tujuan dari FGDini adalah untuk peningkatan awareness terhadap lingkungan saat ini. “Untuk melihat perubahan iklim saat ini sejauh mana. Karena literasi lingkungan bagi mahasiswa UP juga masih kurang, jadi FGD ini akan menjadi wadah baru dalam menggali informasi baru terkait perubahan iklim,” ucapnya
Rangkaian kegiatan FGD ini diantaranya adalah penampilan puisi, pembahasan terkait climate strike,dan penampilan UKM Cicera. Kemudian setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan pembuatan poster secara bersama-sama. Poster tersebut berisikan pesan-pesan singkat atau bahkan memperlihatkan bagaimana kondisi dunia saat ini.
Tidak sampai disitu, FGD yang diinisiasi LPM Gema Alpas ini akan terdiri dari diskusi panjang. Hal ini terkait krisis iklim yang masih terjadi pada bumi kita hingga saat ini. Melalui diskusi tersebut, akan dilaksanakan aspirasi melalui aksi nyata bertajuk “Climate Strike” pada 23 September 2022 mendatang.
Berbicara soal manfaat yang didapat, Luthfi berharap peserta yang hadir bisa semakin tahu tentang climate change. “Benefit nya tentu saja dengan kita menyebarkan informasi ini, semua jadi tau apa itu climate change yang sedang terjadi di belahan dunia manapun. Kita bisa jadi lebih aware dengan lingkungan sekitar,” tuturnya.
Dari kegiatan FGD ini juga, diharapkan pembahasan mengenai isu lingkungan ini tidak berakhir di hari berlangsungnya kegiatan saja. Melainkan dapat terus belanjut hingga sama-sama menjadi fokus utama kita.
Reporter : Karinia dan Syaninda
Editor : Kintan Gusti Pratiwi