Jakarta – Suara Ekonomi
Musyawarah Mahasiswa (Musma) dilaksanakan dengan mengikuti periode kelembagaan untuk masa kepemimpinan kelembagaan eksekutif (Senat) dan legislatif (BPM) yang baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila. Namun, Musma kali ini sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi.
Semua konsep mendadak berubah dari yang biasanya offline harus terhenti dan merubahnya secara online. Karena itu lah para pelaksana Musma FEB ini merasa belum terbiasa dengan hal baru tersebut.
Terdengar adanya kabar burung tentang Musma daring/online yang sempat ditolak oleh Wadek 3. Ternyata kabar tersebut tidak benar adanya. “Mungkin beberapa kejadian terakhir ada salah satu himpunan yang mau mengadakan musyawarah secara online, cuma perkaranya itu di perizinan. Karena mungkin saya tidak terlalu paham, mungkin ada miskomunikasi antara penyelenggara dengan pemberi izin. Tapi dari saya pribadi yang menandatangani perizinan dari salah satu himpunan yang akan mengadakan Musma, sudah saya izinkan. Dari Wadek III-nya juga sudah mengizinkan. Cuma mungkin dari pihak fakultas ada miskomunikasi terkait itu,” ujar Naftali Stefanus Risart Herawan selaku ketua SC Musma XXVI FEB KMUP.
Musma online ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. “Kelebihannya Musma tetap berjalan, ada efek dominonya juga. Jadi Musma jalan, kegiatan program kerja himpunan ukm pun bisa normal kembali administrasinya, ada Sema dan BPM. Kekurangannya yang saya beserta teman-teman khawatirkan adalah esensi dari musma itu sendiri kalau kita jalankan secara online. Kenapa? Kita ambil contoh, ketika kelas online berlangsung masuk google meet/zoom meet-nya tutup kamera dan mute. Yah entahlah kita ngapain dibalik layar, itu sebenarnya yang menjadi tantangan bagi Tim SC dan Tim OC,” lanjutnya.
Dikarenakan Musma baru akan dilanjutkan setelah acara PKKMB, maka angkatan 2020 belum memiliki kelembagaan yang membina atau membimbingnya. Maka SC akan menggantikan peran Senat dan BPM itu sendiri. Tim SC sendiri akan membina dengan cara menaruh orang di dalam grup angkatan 2020. Mungkin akan dibantu juga oleh ketua-ketua himpunan untuk bagaimana mereka diarahkan.
Sebenarnya kalau planning SC dan OC sendiri, Musma ini akan selesai sebelum mereka masuk kampus secara offline. Sebelum tanggal 21 September 2020 Musma online sudah selesai. Jadi pada saat mahasiswa mulai masuk kuliah, mereka sudah memiliki ketua Sema maupun BPM.
Musma XXVI FEB KMUP memiliki beberapa agenda. Pertama adalah mengadakan pra-Musma di bulan November tahun lalu. Kemudian berlanjut ke Musma itu sendiri saat ini. Musmanya sudah melewati pengesahan tata tertib (Tatib). Kedua, Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sebenarnya mengacuh ke Aturan Umum (Atum) Musma KMUP. Ketiga, masuk di Aturan Khusus (Atus) FEB dan itu masih dalam progres pembahasan. Sisanya setelah atus itu masih harus membahas tata cara pengangkatan ketua SEMA. Ada juga tata cara pengangkatan BPM/anggota tetap BPM FEB KMUP. Baru nanti diadakan orasi dan pemilihan ketua. Terakhir, ada Surat Keputusan (SK) pengesahan.
Reporter : Febrillian Ramadhani
Editor : Dinda Nadya