Jakarta – Suara Ekonomi
Sejak dilantik pada awal 2016 lalu, setidaknya sudah 2 tahun masa kepemimpinan Dr. Sri Widyastuti, S.E., M.M, M. Si sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP) untuk periode 2016-2020. Tak lengkap rasanya jika kita tidak melihat perubahan dan perkembangan yang terjadi selama masa kepemimpinannya.
Seperti dikutip dari Majalah My Campus LPM Suara Ekonomi edisi 2016 dalam wawancaranya dengan beliau, yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FEB-UP.
Ia mengungkapkan visi nya adalah membangun FEB-UP menjadi pusat unggulan (centre of excellence) yang berdaya saing, cerdas dan bermartabat.
“Visi saya, membangun FEB-UP menjadi pusat unggulan (centre of excellence) yang berdaya saing, cerdas dan bermartabat. Misi saya, pertama, penciptaan kualitas FEB-UP yang bersikap mulia. Kedua, pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkontribusi terhadap pengetahuan. Ketiga, pembangunan kesejahteraan, komitmen dan kebersamaan dosen, karyawan, mahasiswa , dan alumni dengan semangat prima (excellent spirit),” tuturnya seperti di kutip dalam My Campus.
Selama 2 (dua) tahun kepemimpinan beliau, setidaknya sudah banyak perkembangan dan kemajuan yang bisa dilihat. Mulai dari perubahan status akreditasi D3 Pajak yang sebelumnya B dan saat ini telah menjadi A. Di bidang infrastruktur pun terbukti dengan adanya perbaikan fasilitas pada lobi FEB.
Serta penambahan kelas internasional untuk menunjang FEB menjadi lebih unggul demi menciptakan mahasiswa yang berkualitas.
Di sisi lain, kesejahteraan civitas akademika juga ikut diperhatikan. Seperti dengan adanya program studi banding ke salah satu universitas di Thailand. Dimana seluruh dosen, staf karyawan dan mahasiswa ikut terlibat sekaligus berlibur bersama.
Dalam segi akademik, FEB pun mampu mengirimkan perwakilannya untuk kegiatan Kewirausahaan dan Praktek Bisnis yang diselenggarakan oleh Dikti. Yaitu, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil memenangkannya.
Masih dalam bidang akademik, keberhasilan program kerja ibu Sri juga sangat dirasakan oleh mahasiswa. Jika pada tahun sebelumnya, banyak dosen yang hanya mengajar sebatas pemberian tugas dan absen, sedangkan untuk saat ini sudah berhasil diminimalisir.
“Dari dulu ada evaluasi dosen tapi hasilnya sama aja seperti tidak ada evaluasinya. Awal masuk banyak dosen yang asal kalo ngajar, masuk kasih tugas langsung keluar. Sekarang jadi lebih baik, evaluasi dosen dari mahasiswa diperhatikan, udah jarang ada dosen yang kaya dulu yang cuma masuk kasih tugas, dan ditinggal,” ujar Mochamad Aditia Anggara mahasiswa FEB UP 2015.
Meski sudah banyak peningkatan yang terlihat, ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan. Seperti kedekatan antara dekan dan para pimpinan kepada mahasiswa/i yang perlu ditingkatkan.
Aspirasi dan keinginan mahasiswa harus lebih didengar agar tidak terjadi timpang tindih dalam setiap peraturan yang diterapkan. Ketua Himpunaan Manajemen ini juga menyarankan bahwa Tri Darma perguruan tinggi harus lebih ditingkatkan dan dapat diwujudkan secara nyata.
Dua tahun bukanlah waktu yang cukup untuk dapat mewujudkan seluruhnya. Dengan sisa masa jabatannya, diharapkan Ibu Dr. Sri Widyastuti, SE, MM, Msi dapat terus membenahi FEB agar menjadi lebih baik di setiap aspek. Serta meningkatkan dan memperhatikan hal-hal yang masih belum terselesaikan.
Reporter: Heidy Sailendra
Editor: Winda Maharani