Jakarta – Suara Ekonomi

Depresi merupakan kondisi gangguan mental yang berdampak pada pikiran, perasaan, dan tindakan. Depresi bukanlah tanda seseorang lemah atau memiliki kepribadian negatif, melainkan kondisi medis yang dapat diobati.

Menurut penelitian, depresi lebih banyak terjadi pada remaja wanita. Hal tersebut lantaran perubahan hormon yang dialami mulai dari masa pubertas, menstruasi, kehamilan, menopause.

Ketika remaja mengalami depresi, mereka akan kehilangan motivasi dan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan terhadap hal apapun yang mereka sukai. Mereka cenderung untuk hidup menyendiri seperti mengurung diri di kamar selama beberapa waktu untuk menenangkan pikiran dan perasaannya.

Faktor-faktor penyebab depresi diantaranya karena riwayat keluarga yang pernah menderita gangguan perasaan, broken home di usia dini, kehilangan support system, trauma, stres sosial, dan memakai obat-obatan tertentu.

Dampak yang dirasakan dari depresi sangatlah serius. Dimulai dari kehilangan nafsu makan, kesulitan tidur, kesulitan konsentrasi, kesulitan mengingat, apatis, merasa sedih, cemas, putus asa dan cenderung melakukan hal negatif.

Dan pada akhirnya mereka akan sering berpikir untuk bunuh diri dengan atau tanpa alasan yang pasti. Selain itu, mulai timbul dihantui perasaan bersalah, mudah panik serta memicu penyakit baru dalam tubuhnya.

Jika kamu ataupun teman dan kerabat dekatmu mengalami depresi, upayakan agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga dengan baik. Misalnya dengan makan makanan bergizi, cukup tidur, dan berolahraga secara teratur. Saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan zat kimia yang bisa membuat perasaanmu lebih baik, tenagamu bertambah, dan tidurmu lebih nyenyak.

Depresi memang suatu masalah yang tak dapat disepelekan. Oleh karena ini, mari rangkul diri sendiri, teman serta kerabat kalian. Jangan biarkan kita dan kerabat kalian memendam perasaan yang sulit untuk diceritakan dan yang nantinya akan berujung pada kematian. Cobalah untuk bertanya dan memberikan solusi atas masalah apa yang sedang dihadapinya.

Jika mungkin, cari tahu pemicu dan gejala awal depresi, lalu buatlah rencana untuk menanganinya. Curahkan isi hatimu kepada orang yang kamu percayai. Anggota keluarga yang saling mendukung dan teman-teman yang baik, dapat memudahkan kamu untuk mengatasi depresi dan mungkin mengurangi gejalanya.

Tulislah di buku apa yang kamu pikirkan dan rasakan. Atau hal lain yang dapat dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli psikolog untuk menceritakan gejala-gejala apa yang sedang kamu alami. Serta hal penting yang harus dilakukan adalah dekatkan diri kalian kepada Tuhan Yang Maha Esa agar jiwa kalian merasa tenang.

Editor: Tri Agustina