Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (Himajuma FEB-KMUP) merupakan organisasi mahasiswa yang mewadahi aspirasi dan kegiatan mahasiswa jurusan Manajemen di FEB UP. Himpunan ini bertugas mengelola berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan akademik dan non-akademik mahasiswa, termasuk melaksanakan program kerja tahunan yang telah dirancang untuk meningkatkan pendidikan, minat, bakat bagi mahasiswa jurusan manajemen.
Program kerja Himajuma mencakup berbagai kegiatan, salah satunya Studi Kunjungan Perusahaan (SKP) yang menjadi program kerja (proker) terakhir di tahun 2024 dan diselesaikan pada 22 Desember 2024. Setelah program ini, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan Musyawarah Mahasiswa (Musma) Himajuma, yang berfungsi untuk mewadahi Badan Pengurus Harian (BPH) dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Namun, tak hanya itu saja, Musma juga merupakan suatu masa atau waktu peralihan tongkat organisasi dari kabinet lama ke kabinet baru.
“Proker terakhir itu ada di SKP, selesai di tanggal 22 Desember 2024, terakhir pelaksanaan. Kalau untuk timeline pertamanya itu setelah proker terakhir di SKP, kita timeline-nya itu ada di akhir Januari (Musma Himajuma). Kenapa kita taruh di akhir Januari, karena waktu itu, 2 minggu Januari itu kan ujian akhir semester. Jadi kita ngebiarin BPH itu untuk fokus di ujian mereka sampai akhirnya, kita pengen memakai satu minggu setelahnya untuk progres Musma,” ujar Kintan selaku Ketua Himajuma.
Namun, rencana pelaksanaan Musma Himajuma ini belum dapat direalisasikan. Ketua Himajuma mengungkapkan telah melakukan berbagai upaya negosiasi dan pencarian calon ketua baru. Calon-calon dari angkatan 2022 yang diharapkan dapat melanjutkan estafet kepemimpinan masih menunjukkan keraguan.
“Kalau misalkan ada kendala, iya ada kendala. Itu pun salah satu alasan kita kenapa belum pelengseran atau belum musyawarah mahasiswa,” ungkap Ketua Himajuma. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya minat dan kekhawatiran akan pembagian waktu, terutama terkait dengan rencana magang dan kerja dari calon-calon ketua.
Menanggapi situasi ini, Ketua Sema FEB-KMUP, Abdurrahman Ihsan, menyatakan keprihatinannya.
“Tanggapan saya cukup disayangkan saja, mengapa ya, sampai bisa ada keterlambatan. Mungkin ada internal mereka yang mungkin saya belum enak juga untuk menanyakan karena kita sama-sama tahu sebagai ormawa (organisasi mahasiswa) dari internal masing-masing,” ujar Abdurrahman Ihsan.
Ungkapan negosiasi telah dilakukan oleh Ketua BPM (Badan Perwakilan Mahasiswa), Raehan Ferdinan Putra, bahwa pihaknya telah membantu memberikan rekomendasi calon SC kepada Himajuma. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Himajuma.
“Saya hanya membantu untuk Musma dulu karena kalau dilihat sudah lama sekali. Tapi, untuk ketua baru, itu dikembalikan lagi kepada Himajuma karena mereka yang tahu kapasitas anak-anaknya,” ujar Raehan.
Krisis kepemimpinan ini menjadi tantangan besar bagi Himajuma. Jika tidak ada solusi yang cepat, skenario terburuk adalah periode kepemimpinan yang diperpanjang tanpa adanya demisioner.
“Paling di skenario terburuk tuh, skenario paling terburuk tuh kita di periode panjang. Jadi kita jatuhnya tidak demisioner, jadi kita langsung lanjut ngejalanin proker dari awal. Itu skenario terburuk,” ujarnya.
Kintan menegaskan kesiapan dirinya untuk melanjutkan tanggung jawab jika memang situasi ini terjadi.
“Kalau ditanya sanggup atau nggaknya, saya pasti sanggup. Itu tanggung jawab saya sebagai ketua,” tegasnya.
Krisis Kepemimpinan merupakan masalah yang kerap terjadi saat ini. Diperlukan solusi maksimal dalam memangkas permasalahan hingga tuntas agar Himajuma dapat beroperasional kembali dengan optimal. Ini merupakan tekanan bagi lembaga mahasiswa, seperti Sema dan BPM FEB-KMUP untuk mengidentifikasi penyebab dari permasalahan krisis kepemimpinan yang masih sering terjadi dan menyelidiki apakah telah terjadi kurangnya sosialisasi, edukasi, dan motivasi dari organisasi atau kampus, sehingga berdampak pada kurangnya partisipasi mahasiswa.
Reporter: Tim Redaksi LPM Suara Ekonomi