Jakarta – Suara Ekonomi.
Siapa yang tidak kenal dengan pembalut? Barang ini menjadi barang yang wajib digunakan saat perempuan sedang menstruasi. Seiring dengan berjalannya waktu, pembalut mengalami perkembangan yang signifikan. Salah satunya dengan pembalut yang mengandung racikan herbal. Begitu banyak manfaat yang terkandung dalam pembalut herbal. Hal tersebut dijadikan ide berbisnis oleh Ulfah Kairunnisa Qonita, salah satu mahasiswi Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila.
“Awalnya kaka saya haidnya tidak teratur, lalu temannya memperkenalkan salah satu produk pembalut herbal, Avail FC Bio Sanitary Pad. Setelah memakai produk tersebut dan merasakan khasiatnya, ia pun menyarankan saudara perempuan saya yang lainnya untuk menggunakan prouk tersebut. Karna responnya positif akhirnya saya dan dia memutuskan untuk memperjual belikannya,” ujar Ulfah.
Terhitung sudah hampir satu tahun Ulfah melakukan bisnis pembalut herbal tersebut. Ada beberapa varian pembalut yang ia tawarkan. Untuk pemakaian siang hari konsumen dapat menggunakan day use, yaitu pembalut yang berukuran 24,5cm. Untuk pemakaian saat malam hari dapat menggunakan night use dan untuk pemakaian harian saat tidak menstruasi dapat menggunakan pantiliner. Dalam satu bungkus pantiliner terdapat 20 lembar pantiliner. Untuk pembalut day use dan night use dalam satu bungkus terdapat 10 lembar pembalut.
Dalam satu bulan Ulfah dapat mengkantongi pendapatan sebesar Rp500.000 perbulan. Ia menjual produknya dengan harga yang bervariatif. Untuk pembalut day use di bandrol dengan harga Rp. 37.000 , pembalut night use Rp. 40.000, dan pantiliner Rp. 32.000. Ulfah juga sering memberikan potongan harga jika konsumennya membeli lebih dari satu barang.
“Biasanya kalo untuk mahasiswa saya kasih potongan harga, misalnya kalo dia beli pantiliner satu dan pembalut day use satu, dia cukup membayar Rp. 60.000,” ujar Ulfah. Strategi pemasaran yang ia lakukan hanya dengan dari mulut ke mulut. Ulfah sendiri belum memiliki keinginan untuk memperluas usahanya melalui internet. Ia beranggapan bahwa terlalu banyak resiko jika ia membuka online shop, karena sekarang ini bayak produk pembalut herbal yang palsu.
memasarkannya cukup beragam bukan hanya lingkungan kampus saja. Ia juga menawarkan produknya ke apotek-apotek sekitar tempat tinggalnya. Selama satu bulan Ulfah dapat menjual pantiliener 20 buah, pembalut night use 10 buah, dan pembalut day use 15 buah. Untuk mendapatkan produknya tersebut Ulfah tak perlu jauh-jauh ke pabriknya. Ia hanya perlu pesan ke kantor center dari produk tersebut. “alhamdulillah ya kantor center dari produk avail sudah tersebar di Indonesia, jadi saya kalo di luar kota mudah untuk membelinya,”ujar Ulfah. Permintaan pasar terhadap produknya juga makin meningkat. Ia beranggapan bahwa peningkatan produknya dikarenakan masyarakat resah terhadap pemberitaan beredarnya produk pembalut berpemutih.
Ulfah juga memberikan perbedaan antara pembalut biasa dengan avail ini dengan cara, Memasukan pembalut tersebut kedalam sebuah wadah satu persatu, kemudian bagian pembalut pun diambil sedikit, setelah itu bagian yang diambil tadi dimasukan kedalam wadah yang berisi air. Hasilnya pembalut merk biasa ini ketika terkena air langsung lembek, dan langsung turun kebawah, berbeda dengan pembalut herbal bentuknya masih putih seperti sebelum dimasukan kedalam wadah, dan juga masih sulit untuk disobek. Posisinya pun masih mengambang diatas air.
Sudah banyak pelanggan yang puas dengan produk yang di beli dari Ulfa. Banyak penyakit alat reproduksi dapat sembuh karena penggunaan produk tersebut. “saya senang dapat membantu teman-teman saya sembuh dari sakitnya,” kata Ulfah. Terdapat beberapa efek samping saat pertama kali menggunakan produk avail, yaitu menjadi pusing ataupun pegal-pegal. Namun itu hal biasa, tidak perlu sampai berhenti pemakaiannya. Indikasi tersebut menandakan bahwa produk sedang bekerja sehingga menimbulkan reaksi.
Reporter : Sergian Dio dan Ariesti Pratiwi
Editor : Theresia Somasiga F. D.