Jakarta – Suara Ekonomi
NFT merupakan suatu aset digital berbasis teknologi blockchain yang dapat diperjualbelikan. Menjual NFT kini menjadi cara baru seseorang untuk mencari pundi–pundi uang melalui internet. Sehingga, banyak orang yang mudah tertarik terhadap marketplace untuk menjual NFT.
Setiap NFT menyimpan catatan data transaksi di dalam blockchain. Data tersebut meliputi nama pembuat, harga barang, hingga histori transaksi. Adapun keunggulan-keunggulan yang dimiliki NFT, salah satunya adalah dapat dikoleksi sebagai barang-barang antik. Validitas dan kode kepemilikan dalam NFT berguna untuk memudahkan barang-barang antik ini teridentifikasi. Konsep NFT memungkinkan pembeli untuk memiliki barang asli dan tidak ada yang dapat menirunya. Oleh karena itu, NFT juga harus menyertakan bukti kepemilikan berupa sertifikasi.
Dalam hal ini, pasar NFT hanya menerima crypto sebagai alat pembayaran. Masyarakat yang berniat membeli produk NFT harus memiliki akun pada marketplace ataupun platform terdaftar. Beberapa situs yang menawarkan jual beli NFT terdapat dalam marketplace seperti, OpenSea atau TokoMall. Sifat marketplace NFT ini tidak terpusat, hal ini lantaran adanya penggunaan sistem blockchain.
Pada kebanyakan kasus, NFT diperdagangkan menggunakan ether (ETH), token yang dibuat oleh ethereum. Dengan kata lain, NFT juga memudahkan investor untuk memverifikasi karena memiliki data unik. Pemilik pun dapat menyimpan informasi tertentu dengan mencantumkan tanda tangan ke dalam metadata NFT.
Cara kerja NFT adalah menggunakan skema enskripsi dalam kriptografi melalui pertukaran data secara rahasia. Sehingga, dapat mengonversi data informasi menjadi kode rahasia sebelum dikirim. Dengan begitu, data tersebut tidak mudah dilacak oleh pengguna lainnya yang tidak memiliki akses. Data versi asli pun dilengkapi oleh sertifikat kepemilikan digital yang sudah tersimpan melalui blockchain. Oleh karena itu, NFT dapat terjual dengan harga yang melesat tinggi.
Beberapa contoh koin crypto NFT dengan prospek bagus yaitu, theta dan axie infinity. Sebagian besar token dan koin cryptocurrency dapat dipertukarkan. Tetapi, terdapat beberapa token yang sangat unik apabila dikaitkan dengan berbagai aset fisik. Saat membeli token, para pemilik otomatis akan membayar aset fisik tersebut.
Namun, terdapat pro dan kontra dalam berinvestasi NFT ini. Hal paling utama adalah likuiditas token NFT terbatas dan tidak sekuat saham atau bitcoin. Dalam hal ini, investor NFT juga dikatakan menghabiskan uang dalam nominal lumayan tinggi. Akibatnya, hanya untuk mendapatkan barang yang kurang berharga. Untuk itu, investor hanya mampu menemukan seseorang yang ingin membeli NFT dengan harga tertentu.
Oleh karena itu, ketika pasar turun, para pemilik berada dalam situasi berbahaya. Apabila para pemilik bukan investor handal, maka tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal. Hal ini berlaku sebaliknya, dimana mereka yang handal dalam investasi ini dapat memiliki keuntungan. Jika para pemilik ingin memperoleh keuntungan, mereka tidak harus berpegang pada bentuk aset fisik. Mereka beranggapan bahwa NFT bukanlah sekedar pernak-pernik dalam bentuk digital.
Akan tetapi, banyak orang memperkirakan bahwa blockchain digunakan untuk mencatat sejarah kepemilikan suatu benda. Sehingga, akan jauh lebih luas merevolusi cara berfikir tentang properti. Karya seni dalam NFT dapat diperdagangkan melalui blockchain dan mudah dibuktikan keasliannya. Saat ini Indonesia memiliki empat pemuda yang turut andil dalam NFT dengan karya seni. Selain itu, mereka berinisiatif mengelola NFT dalam sebuah komunitas, yaitu Superlative Secret Society (SuperLativeSS).
CEO dan founder Superlativess, Prasetyo Budiman mengutarakan bahwa Indonesia mampu melahirkan karya seni yang dapat diminati hingga mancanegara. “Kita akan mulai penjualan aset digital besar-besaran di tanggal 22 September 2021. SuperlativeSS ini 100% buatan anak bangsa, founder-nya ada empat. Mulai dari artist, developer program, hingga community manager itu semua adalah anak muda Indonesia,” ujar Prasetyo yang dikutip dari laman investasi.kontan.co.id
Dengan demikian, anak muda Indonesia dapat menciptakan suatu platform e-commerce yang berbentuk aset digital. Setidaknya, Indonesia memiliki enam NFT marketplace asli buatan Indonesia. Berikut beberapa marketplace NFT lokal yaitu, tokomall, tokopedia, shopee, lazada, laras.id dan lainnya.
Reporter: Naomi Rahma Sari
Editor: Audrey Duryhapsa