Baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan oleh khalayak publik, dimana seorang selebriti, Robby Purba mengunggah video yang menunjukkan petugas keamanan melakukan tindak kekerasan terhadap anjing di lokasi tempat ia bekerja. Tak lama setelah itu, dikabarkan bahwa petugas keamanan tersebut telah dipecat sebagai buntut dari viralnya unggahan video selebriti tersebut di media sosial. Namun, pihak kepolisian menyebutkan alasan dibalik tindakan satpam itu, bahwa ia hanya ingin menyelamatkan seekor anak kucing yang akan diterkam oleh anjing tersebut.
“Di mana kejadian pertama bahwa anjing ini akan menerkam kucing, maka dilakukan penyelamatan oleh rekan kita, Nasarius,” kata Kapolsek Menteng Kompol, Bayu Marfiando dalam keterangannya, Selasa (11/6/2024). Dikutip dari news.detik.com.
Ketika publik mengetahui informasi tersebut, Robby Purba menjadi sasaran ujaran kebencian akibat kecerobohannya mengunggah video tanpa memverifikasi terlebih dahulu, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain. Meskipun berakhir damai, hal ini tak bisa dianggap remeh karena dapat berdampak buruk apabila publik mudah terbawa arus informasi tanpa berusaha mencari tahu kebenaran dibaliknya.
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana suatu informasi yang disebarluaskan tanpa verifikasi dapat mengakibatkan konsekuensi yang cukup serius. Maka, penting bagi kita untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan bertanggung jawab. Ada baiknya kita verifikasi sumber sebelum menyebarkan informasi, pastikan bahwa informasi itu diperoleh dari sumber yang kredibel dan terpercaya. Selanjutnya, cari perspektif lain. Carilah berbagai sumber yang memiliki sudut pandang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Setelah itu, periksa fakta dan data yang presented dalam informasi, hindari informasi yang hanya berdasarkan pada opini atau spekulasi. Terakhir, kritisi segala bentuk informasi yang kita terima. Pertimbangkanlah apakah informasi tersebut masuk akal dan sesuai dengan apa yang kita ketahui tentang suatu hal tersebut.
Mari lebih bijak dalam menggunakan sosial media.
Reporter : Tim Redaksi LPM Suara Ekonomi