Jakarta – Suara Ekonomi.

Buku Self Driving merupakan mahakarya Rhenald Kasali ph.D., yang menghendaki manusia untuk berkarakter, berinisiatif, dan kreatif. Driver yang diartikan sebagai pengemudi dan Self yang diartikan sebagai diri. Namun, driver dibuku ini maknanya adalah sebuah sikap hidup yang membedakan dirinya dengan passenger. Anda tinggal memilih ingin duduk manis menjadi penumpang di belakang atau mengambil resiko sebagai driver didepan?

Dalam buku ini, Prof. Rhenald Kasali menjelaskan bahwa bangsa yang hebat adalah driver nation. Driver nation sendiri hanya bisa dihasilkan oleh pribadi-pribadi yang disebut driver, yang menyadari bahwa ia adalah mandataris kehidupan, dan pemimpin-pemimpinnya sadar bahwa ia mendapatkan mandataris dari rakyat untuk melakukan perubahan.

Melalui buku ini, beliau juga menjelaskan tiga hal yang harus dilakukan, yaitu bagaimana men-drive diri sendiri, orang lain, dan bangsa. Jika seseorang tidak bisa men-drive dirinya sendiri, bagaimana ia bisa men-drive orang lain? Itu berarti tak ada kepemimpinan, tak ada yang men-drive bangsa ini. Jadi seorang driver bisa hidup dimana pun mereka berada, dan selalu menumbuhkan harapan. Bila seorang passenger menjadi kerdil karena terbelenggu oleh settingan otak yang tetap, maka seorang driver akan selalu tumbuh. Mereka mengajak orang-orangnya untuk berkembang dan keluar dari tradisi lama menuju perubahan baru. Dengan penuh keberanian memulai perubahan tanpa ada yang memerintahkan, namun tetap rendah hati dan kaya empati.

Cover belakang buku SELF DRIVING

Lantas, bisakah orang-orang yang tak berpendidikan tinggi menjadi driver? Tentu saja bisa. Hanya saja kapasitasnya terbatas. Seorang driver tidak cukup hanya bermodalkan tekad dan semangat. Cara berpikir yang tepat adalah modal penting. Tetapi driver yang hebat juga butuh referensi-referensi kuat yang berasal dari pengetahuan akademis. Jadi perbaiki dulu cara berpikir, baru kita menjalankan apa itu driver.

Dalam buku ini juga menjelaskan ada dua jenis pengemudi, Bad dan Good drivers. Bad drivers adalah kumpulan orang-orang yang sakit hati, agresif, labil, dan lebih mencari pembenaran dari pada kebenaran yang selalu membuat alasan-alasan untuk menutupi kekalahan atas kesalahan-kesalahannya. Maka Bad driver bukanlah orang yang harus anda jadikan teman yang jelas, mereka tidak bisa dibiarkan ikut memimpin atau memberi saran sebelum diperbaharui dan diterapi.

Salah satu isi dari buku SELF DRIVING

Lalu apa itu Good drivers? Good driver adalah seorang inisiator tokoh perubahan dan mampu menjadi panutan bagi banyak orang. Bagaimanakah melatih seseorang menjadi Good driver?Salah satu cara untuk menjadi Good driver adalah memberikan keterampilan juga pelatihan-pelatihan cara berpikir kritis dan kreatif agar cepat membaca peluang dan mampu hidup dalam alam yang bergejolak tidak beraturan.

Kemudian apa aksi kita dari passenger menjadi driver? Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seorang yang ingin bertransformasi menjadi seorang driver, yaitu dengan melatih diri menghadapi resiko. Dengan cara tidak membuang waktu untuk hal yang sia-sia, tetapi latihlah diri anda untuk bergerak dan mengisi waktu-waktu yang kosong. Lalu latihlah persepsi anda, karena persepsi dibentuk oleh kebiasaan dan latihan yang akhirnya membentuk habit oleh kegiatan rutin dan disiplin diri.

Bagaimana menumbuhkan persepsi? Persepsi tumbuh karena perasaan intuisi yang dibentuk melalui akumulasi pengetahuan dan pengalaman. Jadi bentuklah persepsi anda untuk tidak menjadi kerdil, karena tidak ditumbuhkan dan tidak diekspos ke dalam dunia luar.

Kesimpulan dalam buku ini, sebagai manusia anda harus menerima diri sendiri dengan apa adanya. Jangan direndah-rendahkan juga jangan dilebih-lebihkan. Bagus atau buruk itu adalah pemberian Tuhan. Jangan mencoba mengubah masa lalu, tetapi ubahlah pendapat anda tentang diri sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dimasa depan. Bangunlah komitmen anda untuk tumbuh dan perbaikan diri. Orang yang berlatih akan mengalami transformasi dan dalam proses itu anda akan menyaksikan permulaan yang mungkin saja sulit, tetapi anda akan melaluinya. Karena anda tidak hanya mengubah dalam nada suara, raut wajah, bahasa tubuh. Namun juga kebaikan hati semangat seorang driver, daya inovasi dan akhirnya anda meraih mental sebagai pemenang , a Good Driver.

Reporter : Franz George dan Detika Yossy

Editor : Erika Sukma