Jakarta – Suara Ekonomi.

Menjadi mahasiswa yang memiliki segudang prestasi merupakan impian bagi setiap mahasiswa kampus. Selain menjadi kebanggan tersendiri, menjadi mahasiswa berprestasi juga merupakan bentuk dedikasi mahasiswa terhadap universitas. Terlebih lagi jika prestasi yang ditorehkan diraih di kancah internasional. Seperti yang telah dilakukan Stefany, salah satu mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP).

Stefany Gledies Sonya Beatrix merupakan satu-satunya mahasiswi perwakilan Universitas Pancasila yang berkesempatan untuk mengikuti kegiatan Model United Nations (MUN). Bukan sembarang event, MUN sendiri adalah sebuah bentuk simulasi kegiatan konferensi PBB yang pesertanya biasa disebut delegasi dan nantinya akan berperan sebagai Diplomat bagi masing-masing perwakilan negara.

MUN biasanya diberi nama sesuai tempat diselenggarakannya konferensi, misalnya HNMUN (Harvard National MUN), TEIMUN (The European International MUN), LIMUN (London International MUN), OXIMUN (Oxford International MUN), dan sebagainya. Ada pula MUN yang setiap tahun lokasinya berpindah-pindah, seperti GMUN (Global MUN) dan WMUN (World MUN). Kali ini Stefany berkesempatan mengikuti MUN yang bertempat di Nanyang Technology University Singapura dengan nama NTUMUN.

Foto Stefany dan beberapa peserta dari Indonesia

Dengan latar belakang kerap mengikuti event konferensi semacam ini di dalam negeri, Stefany berhasil terpilih sebagai salah satu mahasiswi perwakilan Indonesia yang diundang langsung oleh pihak Nanyang Technology University, Singapura. Selain Universitas Pancasila, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hassanudin, dan beberapa Universitas lainnya juga menjadi perwakilan Indonesia di ajang konferensi yang sama.

Untuk dapat mengikuti simulasi, peserta harus berpengalaman dalam ajang semacam ini. Peserta juga diwajibkan untuk membuat makalah mengenai pemasalahan sebuah negara, hal ini juga berkaitan dengan bahasan-bahasan yang kerap disinggung diajang MUN seperti hal-hal seputar Hubungan Internasional antar negara.

MUN kali ini dibagi ke dalam 2 bagian, bagian pertama digelar mulai tanggal 17 hingga 19 Februari 2017. Selama 3 hari tersebut mereka diberikan berbagai topik yang berkaitan dengan ekonomi dan sosial lalu diminta untuk didiskusikan bersama. Bagian kedua dimulai pada tanggal 20 Februari yang dinamakan International Delegate, disini yang harus mereka lakukan adalah menyimpulkan semua topik-topik yang telah dibahas oleh masing-masing peserta.

Pemberian Plakat Universitas Pancasila kepada Secretary General Nanyang Technological University MUN 2017

Banyak hal yang didapat oleh Stefany di ajang MUN kemarin, ia mengaku bangga bisa berada disana sebagai perwakilan Universitas Pancasila. Meskipun demikan, Dara kelahiran Dili 10 September 1996 ini menuturkan, bahwa menjadi peserta yang duduk di sebuah ruangan seperti itu bukanlah pengalaman utama. Namun yang paling berarti adalah bagaimana caranya membentuk Teamwork yang baik dengan latar belakang yang berbeda, sebuah Networking yang sekarang ia miliki juga menjadi nilai tambah tersendiri. Selain pengalaman berharga tersebut, atas prestasinya ini Stefani mendapat sebuah Sertifikat penghargaan resmi sebagai Official Delegate Pancasila University For NTUMUN yang dikeluarkan langsung oleh NTUMUN Singapura.

Pihak kampus pun memberikan plakat penghargaan kepada pihak Nanyang Technological University sebagai bentuk apresiasi karena telah mengundang Universitas Pancasila di ajang MUN 2017 dan pihak Nanyang Technological University pun merasa senang atas kehadiran perwakilan Universitas Pancasila.

“Saya sangat senang menerima Plakat dari Universitas Pancasila, Plakat perdana dari peserta NTUMUN 2017. Sampaikan salam dari seluruh panitia NTUMUN kepada Rektor Universitas Pancasila dan Dekan FEB, saya berharap di tahun depan akan ada lagi perwakilan mahasiswa dari Universitas Pancasila,” ujar Mr. Hakim Ahmad selaku Secretary General Nanyang Technological University MUN 2017.

Reporter : Shavira dan Zakly

Editor : Nurul Zahara