Usai pandemi covid- 19, dunia kembali digemparkan dengan penyakit yang 20 kali lebih mematikan. Penyakit ini dikenal dengan penyakit X, yang telah diperingakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa akan menjadi pengetahuan epidemi serius yang bisa disebabkan oleh patogen misterius. Dalam gelaran World Economic Forum di Swiss, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan Covid- 19 mungkin jadi penyakit X pertama.

Para ilmuwan dan pakar belajar dari pengalaman pandemi yang dimulai tiga tahun lalu itu, dikutip dari CBS News, Senin (22/1/2024) Penyakit X adalah istilah hipotetis yang digunakan oleh WHO untuk merujuk pada penyakit menular misterius yang berpotensi menjadi pandemi global berikutnya. Penyakit ini masuk dalam daftar penyakit prioritas yang diumumkan WHO pada Februari 2018.

Disease X itu sebetulnya nama yang diberikan untuk me-relate (merujuk) pada suatu penyakit yang belum diketahui. Jadi ini lebih disebutnya academic complaint atau penyakit yang dalam perkiraan”  kata peneliti global health security Griffith University Australia, Dicky Budiman, dilansir dari detikHealth, Rabu (24/5/2023).

Memperingatkan Untuk Warga Bersiap Mencegah Penyakit Disease X. ( Sumber : kabarwarga.com )

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi COVID- 19 telah menunjukkan betapa rentannya dunia terhadap ancaman kesehatan yang tidak terduga. Menurut WHO, pandemi berikutnya mungkin disebabkan oleh contagion “placeholder” hipotesis bernama “ Penyakit X ”, yang menyatakan bahwa penyakit tersebut mungkin sudah sedang dalam perjalanan.

Menurut para ilmuwan, Penyakit X bisa 20 kali lebih mematikan dibandingkan Covid- 19. Tedros Ghebreyesus telah meminta negara-negara anggota untuk menandatangani perjanjian pandemi organisasi kesehatan tersebut dan mencapai kesepakatan pandemi untuk mengatasi ancaman lain yang mungkin disebabkan oleh contagion “penampung” hipotesis bernama “Penyakit X ”. Ghebreyesus ketika berbicara di depan audiensi di Forum Ekonomi Dunia di Davos, mengatakan bahwa ia berharap negara-negara akan mencapai kesepakatan pandemi pada bulan Mei untuk mengatasi.

Hingga saat ini belum ada wilayah internasional maupun nasional yang terdeteksi terinfeksi penyakit X. Meskipun belum ada interaksi atau penularan penyakit X ke manusia, WHO telah bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga kesehatan di berbagai negara untuk memantau perkembangan terkait penyakit X. Mereka juga telah memberikan bantuan teknis dan saran kepada negara- negara terkait langkah- langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit X.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas sistem kesehatan. Hal ini meningkatkan kemampuan deteksi dini, pengawasan, dan respon terhadap penyakit menular. Selain itu, WHO juga mendorong pengembangan vaksin dan obat-obatan efektif yang dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa dan menghindari krisis.

Lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai bentuk pencegahan?

Kita dapat melakukan tindakan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Hal ini meliputi mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dengan hewan ternak yang sakit, dan menghindari kontak dengan orang yang menularkan penyakit menular.

Hingga pada saat ini, usaha pengembangan vaksin atau pengobatan yang efektif untuk mengatasi penyakit X masih belum memperoleh hasil yang positif. Jika contagion dari penyakit X ini benar-benar muncul, tidak hanya akan mengancam kesehatan manusia, tetapi juga membawa potensi serius untuk menimbulkan pandemi global yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam skala besar. Dampaknya diperkirakan akan menyentuh tidak hanya sektor kesehatan, tetapi  juga memiliki konsekuensi yang signifikan pada tingkat ekonomi global, menciptakan tantangan yang kompleks dan mendalam.

Reporter : Danzell Natalius
Editor : Arum Amalia Sari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini