Jakarta – Suara Ekonomi

Bina Kaderisasi Kepemimpinan Mahasiswa (BKKM) adalah salah satu program kerja dari Senat Mahasiswa (SEMA) FEB-UP. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 28-30 Mei 2021 yang diikuti oleh 37 mahasiswa dari angkatan 2018-2020. Akan tetapi, pelaksanaan BKKM di tahun ini cukup berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan adanya pandemi Covid-19.

Pemberian Materi dalam BKKM XVII

Peserta BKKM terdiri dari perwakilan atau delegasi UKM dan Himpunan yang menjadi kaderisasi di dalam kelembagaan. Pada BKKM ini terdapat beberapa tahap, salah satunya adalah pendidikan kelembagaan. Pendidikan ini mempunyai beberapa fungsional, di antaranya berjangka panjang untuk mengisi kelembagaan. Lalu, ada fungsional jangka pendek untuk kepanitiaan daripada program-program SEMA itu sendiri. Output dari adanya BKKM adalah dapat menciptakan kader-kader yang akan meneruskan kelembagaan atau UKM dan Himpunan.

Sesi Foto Bersama Peserta BKKM XVII. ( Sumber : Sema FEB-KMUP )

Pelaksanaan BKKM sendiri mendapatkan sumber dana yang berasal dari Dana Bantuan SEMA (DBS), Dana Bantuan Fakultas (DBF), dan Dana Bantuan Yayasan (DBY). Oleh karena itu, para peserta mendapatkan berbagai fasilitas saat mengikuti acara tersebut. Di antaranya seperti tempat penginapan, baju BKKM, konsumsi, tes swab, alat protokol kesehatan dan lainnya. Tetapi, acara BKKM XXVII mempunyai sedikit masalah dari pendanaan, yaitu dana dari Yayasan keluar setelah acara tersebut terlaksana. Walaupun begitu SEMA tetap harus mempertanggungjawabkan kepada Yayasan dengan cara mengirimkan lembaran atau laporan.

Namun, acara pada BKKM ini terdapat beberapa kejanggalan-kejanggalan yang muncul. Di antaranya, seperti tidak terlaksananya SC-OC atau Steering Committee dan Organizing Committee. Hal itu dikarenakan setelah selesainya program BKKM sudah tidak ada bimbingan untuk peserta. Di mana artinya nanti para peserta ini diharapkan dapat bekerja sendiri. Selain itu, terdapat kendala secara umum, yaitu mandeknya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) BKKM XXVII selama dua bulan lebih. Oleh sebabnya hal tersebut dapat menghambat administrasi program kerja SEMA lainnya.

Lalu, pada acara kali ini adanya tumpang tindih antar tingkatan, karena panitia BKKM tahun sekarang lebih tua daripada anggota SEMA. Panitia BKKM kebanyakan adalah tingkat akhir dan alumni termasuk Ketua Pelaksana BKKM itu sendiri. Walaupun begitu panitia BKKM sudah dipercayakan oleh SEMA untuk melaksanakan acara tersebut. “Apa yang dikelola oleh panitia, kita percaya bahwa itu jalan yang benar,” ujar Reza Rezita selaku Ketua SEMA FEB-UP.

SEMA sendiri selalu meminta transparansi mengenai kegiatan tersebut, namun panitia BKKM membantah akan hal itu. Karena bagi mereka transparansi dapat dilihat melalui LPJ. Akan tetapi, ketika SEMA mengecek kembali LPJ tersebut, terdapat banyak kejanggalan di dalamnya. Seperti pada bagian mengenai anggaran dana kegiatan BKKM. Oleh karena itu, anggota SEMA memutuskan untuk mencari data valid terkait anggaran, seperti invoice. Namun, ketika dicocokkan dengan LPJ data-data mengenai laporan keuangan BKKM tersebut berbanding terbalik.

“Setiap program kerja daripada kelembagaan adalah bentuk transparansi karena kita menggunakan dana mahasiswa di dalamnya,” ungkap Reza. Anggaran yang dikeluarkan untuk BKKM tahun ini kurang lebih tidak sampai seratus juta rupiah. Jika dibandingkan dengan BKKM tahun sebelumnya, pengeluaran dana tidak jauh berbeda. Hanya saja perbedaannya terletak pada adanya penyediaan alat prokes, tes swab, dan tempat penginapan.

Bagi Reza sendiri faktor adanya penggelapan dana dalam BKKM XXVII merupakan berasal dari individu masing-masing. Ketika awal proses BKKM sudah menjadi tanggung jawab lembaga untuk terus memberikan pembinaan, controlling, dan monitoring untuk para panitia. Setiap dana yang masuk akan melalui bendahara umum SEMA. Pengeluarannya sendiri harus ada transparansi antara bendahara panitia dan juga lembaga. Lantas kenapa hal itu bisa sampai terjadi?

Reporter : Muhammad Rian

Editor : Farah Meirizka

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini