Sebagai anak muda, memiliki properti untuk menjadi tempat tinggal merupakan sebuah impian. Akan tetapi, harga tanah dan bangunan yang fantastis menjadikan keinginan memiliki properti terlihat mustahil. Banyaknya pertimbangan dan strategi harus direncanakan sebelum berinvestasi properti.

Jakarta merupakan contoh daerah dengan biaya tanah dan konstruksi yang tinggi serta langka. Di tengah rencana perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, sebagian masyarakat berharap harga tanah di Jakarta turun. Dampak dari hal ini adalah peningkatan populasi dan permintaan yang lebih tinggi untuk perumahan di daerah Jakarta. Konsultan properti Colliers menilai hal ini akan sulit terjadi, bahkan harga tanah di kawasan tertentu sudah tembus 150 juta/m2.

 Ilustrasi- Luas Tanah Pada Daerah Ibu Kota. (Sumber : jendela360.com).

Luas tanah di Jakarta tetap, sehingga ruang hidup semakin langka. Selain itu, lahan yang terbatas harus bersaing untuk fungsi lain seperti kegiatan bisnis, ruang terbuka hijau, fasilitas umum, dan lainnya. Hal ini menimbulkan persaingan untuk mendapatkan rumah di ibu kota semakin mahal sehingga kepemilikan rumah di Jakarta terbatas. Serta Kalangan pengusaha menilai banyaknya lahan kosong tidak lepas akibat pengaruh Covid-19. Banyak investor yang menahan investasi karena lebih berhati-hati dalam menempatkan dananya.

Berdasarkan data perusahaan jasa Cushman & Wakefield, rata-rata harga tanah real estate di Jakarta di semester pertama 2023 mencapai Rp15,67 juta per meter persegi. Harga rata-rata tanah meningkat Rp300.000-Rp 400.000 setiap tahun. Semakin tinggi harga tanah membuat harga rumah semakin mahal.

Selalu terdapat pilihan dalam memiliki property. Pilihan yang paling dominan adalah dengan membeli atau menyewa properti yang akan ditempati. Tentunya, dari masing-masing pilihan tersebut memiliki dampak, seperti:

Keuntungan dari membeli properti:

  1. Dengan membeli properti, mereka memiliki risiko rendah. Memang pergerakan nilai properti tidak secepat dan sesensitif saham. Dalam situasi tersebut, investasi properti cocok bagi investor yang tidak ingin mengambil risiko tinggi.
  2. Kepemilikan sendiri dan tidak perlu memikirkan biaya sewa tiap bulan atau tahunnya.
  3. Dapat menjadi sumber kekayaan bila membutuhkan uang dengan cara menjual atau dijadikan jaminan.
  4. Secara leluasa melakukan dekorasi dan mengembangkan potensi bisnis di dalamnya.

Kerugian dari membeli properti:

  1. Memiliki biaya untuk dikeluarkan dengan harga yang tidak murah. Pengeluaran berupa biaya perawatan dan biaya membeli furniture untuk menyewa rumah yang sudah full furnished.
  2. Properti tidak dapat menjualnya dengan cepat.
  3. Memerlukan modal yang cukup besar untuk membeli properti tersebut. Jadi, diperlukan menghemat uang di muka untuk memulai.

Keuntungan dari menyewa properti:

  1. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih sedikit dan mampu disiapkan tiap bulan atau tahunannya dengan mudah.
  2. Tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan mampu berpindah-pindah dengan mudah.
  3. Mampu mendapatkan properti dengan lokasi yang strategis dengan harga yang lebih rendah.
  4. Lebih mudah dalam mengurus berkas, secara yang diperlukan hanya membayar sewa yang telah ditentukan.

Kerugian dari menyewa properti:

  1. Terikat dengan syarat yang telah ditentukan saat perjanjian sewa.
  2. Biaya sewa dapat meningkat sejalan dengan inflasi yang terjadi.
  3. Tidak memiliki properti permanen dan masa sewa dapat berubah secara sepihak
  4. Tidak dapat dijadikan sumber investasi properti.

Beberapa tips untuk anak muda yang ingin memiliki properti :

  1. Memperbanyak informasi. Saat serius untuk memiliki properti, teliti sebanyak mungkin informasi tentang industri tersebut. Dari harga tanah, bangunan, akses, fasilitas sekitar, dan hal lainnya yang bersangkutan
  2. Berinvestasi secara seimbang. Saat masih muda belum punya tanggungan, maka tidak ada salahnya berinvestasi. Hal ini dilakukan agar investasi seimbang, tidak berat pada satu sektor saja. Setelah mendapat untung, uang itu bisa digunakan untuk membeli properti. Belajar berinvestasi sejak dini akan mengasah kemampuan untuk mendapatkan rupiah di masa depan.
  3. Meiliki profesi lebih. Agar harapan untuk memiliki properti terwujud, maka dapat memasuki bisnis sampingan tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Apabila mempunyai banyak waktu untuk beraktivitas di rumah, dapat digunakan untuk berbisnis. Meningkatkan pendapatan Anda untuk membeli rumah dengan menjalankan bisnis sendiri.

Reporter : Amanda Putri

Editor : Arum Amalia Sari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini