Jakarta – Suara Ekonomi
Kampus Merdeka adalah sebuah program pilihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Hal ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat mereka. Salah satu kampus yang menjalankan program tersebut ialah Universitas Pancasila.
Kebijakan yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek ini dapat diikuti oleh mahasiswa minimal semester tiga. Tetapi, untuk mahasiswa baru dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu agar saat memasuki semester tiga bisa mengikuti program tersebut. Kampus Merdeka memiliki sembilan program, yaitu Kampus Mengajar, Magang, KKN Tematik, Pertukaran Mahasiswa, Proyek Kemanusian, Riset atau Penelitian, Studi Independen, Indonesian International Student Mobility Awards, dan Wirausaha. Program ini tidak mewajibkan bagi mahasiwa untuk mengikutinya. Akan tetapi, mahasiswa sendiri yang dapat memilih untuk mengikuti program Kampus Merdeka ini atau tidak.
Program yang banyak diikuti oleh mahasiwa Universitas Pancasila terutama FEB-UP, yaitu Kampus Mengajar. Pada awal periode Kampus Mengajar terdapat sepuluh mahasiswa yang lolos untuk mengikuti program ini. “Pada awal periode Kampus Mengajar sudah ada sepuluh mahasiswa FEB-UP yang berhasil lolos. Enam mahasiwa dari prodi S1 Akuntansi dan empat mahasiswa prodi S1 Manajemen. Sedangkan pada periode kedua Kampus Mengajar kebalik menjadi enam mahasiswa dari prodi S1 Manajemen dan empat mahasiswa S1 Akuntansi,” ujar Ibu Rafrini Amyulianthy, S.E., M.S.Ak., CA., C.M.A, ACPA. selaku Kepala Program Studi S1 Akuntansi FEB-UP.
Program lain yang tidak kalah menarik, yaitu pertukaran pelajar. Meskipun statusnya mahasiswa Universitas Pancasila, tetapi dapat merasakan berkuliah di kampus lain selama satu semester. Semua SKS yang diambil saat pertukaran pelajar akan dicatat dan nantinya dikonversikan dengan mata kuliah di FEB-UP. Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dapat didaftarkan secara mandiri oleh setiap mahasiswa melalui website kampusmerdeka.kemdikbud.go.id. Apabila mahasiswa tidak lolos dari Kemendikbud Ristek, Universitas Pancasila menyelenggarakan secara internal program tersebut. Seperti Magang Bersertifikat dan Pancasila Mengabdi.
Fakultas dan prodi akan siap memfasilitasi mahasiswa apabila ingin mengikuti program tersebut. “Program ini tidak mewajibkan mahasiswa untuk mengikutinya, tetapi jika mahasiswa tertarik kami dari prodi akan memfasilitasinya. Program internal MBKM ini, kami sedang membuat MOU dengan beberapa universitas, mulai dari sekitar Jakarta, yaitu dengan Universitas Veteran Jakarta, PPM Manajemen, Indonesia Banking School, Universitas Kristen Krida Wacana, dan Universitas Padjajaran,” ungkap Ibu Rafrini. Dengan digagaskannya MOU bersama universitas lain, diharapkan mahasiswa Universitas Pancasila dapat berkolaborasi, beraksi, dan berkreasi dalam prestasi akademik maupun nonakademik.
Program ini juga diharapkan dapat mengasah dan mengembangkan minat mahasiswa Universitas Pancasila. Adanya program Kampus Merdeka ini, memberikan banyak kesempatan dan keuntungan untuk mahasiswa yang mengikutinya. Di antaranya, yaitu bisa berkreasi, kreatif, dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi negara. Seperti dapat menjalin networking dan kerja sama dengan mahasiswa lain. Serta uji kompetensi diri sendiri untuk menunjukkan kemampuan dan integritas yang dimilikinya.
Kemudian, mahasiswa juga menjadi tahu bagaimana keadaan di lapangan sesungguhnya ketika bekerja nanti. Dengan terjun langsung ke masyarakat atau dunia kerja sebagai persiapan karier masa depannya. Lalu, memastikan bahwa mahasiswa Univeritas Pancasila tidak kalah unggul dan mampu bersaing di seluruh Indonesia. Selanjutnya mahasiswa yang lolos program ini juga mendapatkan intensif, di mana langsung masuk ke rekeningnya masing-masing. Serta kegiatan yang dapat diambil oleh mahasiswa, dapat dipilih dari program yang ditentukan. Baik ditentukan pemerintah dan/atau program yang disetujui oleh rektornya.
Reporter : Intan Maulidina
Editor : Arieza Rizki Sapdayarga