Jakarta – Suara Ekonomi
Bumi menjadi rumah bagi setiap makhluk hidup dan sekaligus tempat untuk melangsungkan kehidupan. Ternyata, di sana juga terdapat tempat-tempat bersejarah serta memiliki pemandangan yang indah. Hal itu, tersebar di berbagai negara yang menjadikan daya tarik tersendiri untuk dikunjungi para wisatawan.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pemilihan tujuh Keajaiban Dunia tersebut ditentukan melalui polling. Pada tahun 2000, sebuah yayasan di Swiss meluncurkan kampanye untuk menentukan tujuh Keajaiban Dunia. Hal itu, didukung lebih dari 100 juta jiwa di seluruh dunia. Tujuh Keajaiban Dunia tersebut di antaranya, Tembok Besar China, Taj Mahal India, Petra Yordania, Coloseumm Italia, Patung Christ the Redeemer Brazil, Chichen Itza Meksiko, dan Machu Picchu Peru. Bangunan-bangunan tersebut memiliki latar belakang sejarah dan keunikannya masing-masing.
Yuk kita simak fakta-faktanya :
1. Tembok Besar, China
The Great Wall of China atau Tembok Besar China dibangun selama berabad-abad oleh tangan manusia. Mungkin, beberapa orang belum mengetahui atau mendengar hal tersebut. Pembangunan tembok ini memakan waktu lebih dari 2000 tahun. Bagian pertama tembok dibangun awal abad ke-8 SM dan sisanya menghabiskan waktu berabad-abad.
Banyak orang berfikir bahwa panjang Tembok China adalah 3.900 mil atau 6.276 km. Tapi, sebenarnya panjang keseluruhan tembok tersebut adalah 5.500 mil (8.851 km). Pada titik yang paling luas, Tembok China memiliki lebar 9,144 m dan tinggi 12 kaki (3,65 meter). Namun, titik tertinggi dari tembok ini (atas Menara Jam) adalah sekitar 26 kaki (7,92 meter).
2. Taj Mahal, India
Sekilas bangunan Taj Mahal tampak seperti sebuah masjid besar lengkap dengan sebuah kubah putih besar. Nyatanya, merupakan sebuah tempat pemakaman yang dibangun sebagai bentuk penghormatan pada Mumtaz Mahal, istri kaisar Mughal. Membutuhkan waktu selama 22 tahun untuk membangun Taj Mahal dengan 20.000 pekerja. Taj Mahal bukan hanya dikenal karena sejarahnya tapi juga bangunannya yang spektakuler.
3. Petra, Yordania
Kota kuno Petra terletak di 200 kilometer arah selatan Amman, ibukota Yordania. Kata ‘Petra’ sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu. Petra dinilai sebagai kota yang ideal, khususnya dari segi pertahanan dan pengairan. Pada masanya, Petra pernah menjadi jalur perdagangan yang strategis.
4. Coloseumm, Italia
Coloseumm merupakan bangunan yang sangat estetik dan menjadi simbol dari kejayaan Romawi di masa lalu. Coloseumm mempunyai lebih dari 80 pintu masuk, serta dapat menampung kurang lebih 50.000 penonton. Akan tetapi, arena besar ini sudah sangat lama tidak pernah digunakan. Terakhir kali digunakan ternyata pada abad ke-6 lalu.
5. Patung Christ the Redeemer, Brazil
Pembangunan patung Kristus di Gunung Corcovado awalnya diusulkan oleh pendeta Pedro Maria Boss. Di mana, sebagai wujud penghormatan terhadap Princess Isabel yang juga anak Kaisar Pedro II. Namun, usulan tersebut tak disetujui sehingga warga setempat membuat petisi kepada Presiden Brazil Epitacio Pessoa. Sebab itu, agar dapat mengabulkan keinginan keuskupan untuk membangun patung di Gunung Corcovado.
Setelah izin konstruksi didapat pada 4 April 1922, bertepatan dengan pemberian kemerdekaan Brazil dari Portugal. Di saat yang sama, diselenggarakan juga seremoni peletakan batu pertama. Proses pembangunan patung itu sendiri memakan waktu selama 10 tahun. Christ the Redeemer memiliki tinggi 30 meter dan panjang horizontal dengan tangan membentang 28 meter. Patung tersebut memiliki gaya art deco.
6. Chichen Itza, Meksiko
Nama sebenarnya adalah “Chichen Itza” berarti “di Mulut Kebaikan Itza”. Itza sendiri diyakini telah menjadi sebuah kumpulan etnik. Lahan monument Chichen Itza awalnya terletak di atas tanah milik etnis perorangan. Akhirnya, pada tanggal 29 Maret 2010, telah dibeli oleh negara bagian Yucatan.
7. Machu Picchu, Peru
Machu Picchu merupakan situs peninggalan Kerajaan Inca di Peru Amerika Selatan. Berupa tumpukan bebatuan yang merupakan sisa istana peristirahatan. Bangunan tersebut terhampar di atas lahan rumput di ketinggian 2.430 mdpl. Dalam Bahasa Quechua (bahasa penduduk asli) Machu Picchu berarti Gunung Tua. Dibangun dengan teknik ashlar, di mana potongan-potongan batu yang membentuknya disusun sedemikian rupa. Hal itu dikarenakan, agar tidak runtuh saat terjadi gempa bumi. Kalau tidak, sudah dari dulu Machu Picchu rata dengan tanah karena Peru langganan gempa bumi.
Mengapa Borobudur tidak masuk ke dalam 7 Keajaiban Dunia lagi?
Candi Borobudur memang sempat masuk kategori Tujuh Keajaiban Dunia, karena banyak warga Indonesia yang merekomendasikannya. Namun, saat ini justru masuk dalam kategori The Forgotten Wonders atau keajaiban yang terlupakan. Situs-situs yang masuk dalam daftar “Terlupakan” itu, karena kurang dikenal oleh para sejarawan dan arsitek dunia. Meski begitu, Candi yang berada di Magelang, Jawa Tengah masih diakui sebagai warisan budaya dunia bagi UNESCO.
Reporter : Febrillian Ramadhani
Editor : Jioti Nurhaliza