Jakarta – Suara Ekonomi.
Seorang perwira tinggi pada masa revolusi Indonesia ini, tentu sangat dikenal oleh orang banyak. Beliau merupakan Panglima Besar pertama tanah air. Walaupun menderita penyakit paru-paru yang cukup parah, ia tetap bergerilya melawan pasukan penjajah. Peristiwa Agresi Militer II menjadi rekaman penting perjuangan pria asal Purbalingga ini. Oleh karena itu, sampai detik ini masyarakat Indonesia tetap mengenang Jenderal Besar Soedirman sebagai pahlawan kemerdekaan Ibu Pertiwi.
Soedirman dilahirkan pada tanggal 24 Januari 1916 di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Ayah beliau bernama Karsid Kartawiradji, seorang mandor tebu pada pabrik gula di Purwokerto. Dan ibunya bernama Siyem, berasal dari Rawalo, Purwokerto.
Jendral Soedirman kecil tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga petani. Sampai pada suatu saat, beliau menjadi sosok yang berprinsip dan teladan bagi masyarakat Indonesia. Berikut beberapa fakta unik seputar Jenderal Besar Raden Soedirman.
- Patung Jendral Soedirman di Jepang.
Sepertinya masyarakat Jepang sangat menghormati pahlawan Indonesia yang satu ini. Hal ini terlihat dengan adanya patung beliau di Negeri Matahari Terbit itu. Patung tersebut merupakan satu-satunya patung pahlawan Indonesia yang berada di Negara Jepang.
Patung Jendral Soedirman terletak di kota Tokyo, tepatnya di depan Kementerian Pertahanan Tokyo. Patung itu memiliki tinggi sekitar 4 meter dan terbuat dari perunggu. Pada 17 Agustus 2015 lalu, diadakan upacara penaruhan karangan bunga oleh Kelompok Masyarakat Jepang Pecinta Indonesia di depan patung tersebut. Duta Besar Indonesia di Jepang juga turut hadir dalam upacara ini, yakni Bapak Yusron Ihza Mahendra.
Hal ini juga mengindikasikan betapa hebatnya seorang Jendral Soedirman. Sampai-sampai masyarakat asing pun turut menghargai jasa beliau. Sebagai Warga Negara Indonesia, seharusnya kita bangga melihat berdirinya sebuah patung pahlawan kita di negara lain.
- Jendral Soedirman Memimpin Gerilya Hanya dengan 1 Paru-paru.
Jendral Soedirman mengidap penyakit tuberkulosis parah yang menyebabkan beliau hanya memiliki 1 paru-paru. Dengan satu paru-paru, Jendral Soedirman tetap memimpin pasukan dan menyusun strategi dalam gerilya Agresi Militer II. Terdapat suatu cerita terkait kisah Jendral Soedirman yang berhasil di kutip dari buku Tempo.
“Yang sakit itu Soedirman, tapi Panglima Besar tidak pernah sakit,” (kutipan buku Tempo). Pagi itu, 19 Desember 1948, Jendral Soedirman sedang dalam keadaan sakit. Ia menderita penyakit tuberkulosis parah. Namun Panglima Besar itu bangkit kemudian memimpin pasukannya keluar dari Yogyakarta. Beliau mengkonsolidasikan tentara dan pada akhirnya mempertahankan Republik Indonesia dengan bergerilya.
Hal ini di karenakan Jendral Soedirman telah terikat sumpah “haram menyerah bagi tentara”. Karena ikrar ini pula Soedirman menolak bujukan Ir.Soekarno untuk berdiam di Yogyakarta. Dengan 1 paru-paru di tubuhnya , ia memimpin perang melawan pasukan penjajah. Selama delapan bulan bergerilya , beliau di bopoh keluar masuk hutan oleh para anggotanya.
Akibat penyakit TBC itu, Jendral Soedirman wafat pada 29 Januari 1950. Peristiwa itu bertepatan dengan 1 bulan pasca Konferensi Meja Bundar (KMB). Dimana konferensi tersebut menghasilkan persetujuan Belanda atas kemerdekaan Republik Indonesia.
- Rekor yang Sangat Sulit yaitu Jendral Soedirman Sudah Menjadi Panglima Besar Pada Usia 29 Tahun.
Jendral Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916. Beliau diangkat menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal 18 Desember 1945. Yang berarti Jendral Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar pada usia 29 tahun. Selain itu, ia juga merupakan Panglima Besar pertama dan termuda dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Selayaknya kita bangga melihat rekor yang diciptakan pria asal Purbalingga ini. Karena merupakan suatu rekor yang sulit bagi Jendral manapun di seluruh penjuru tanah air. Dan mungkin pencapaian ini tidak akan pernah terjadi lagi.
- Wajah Jendral Soedirman merupakan Wajah yang Paling Sering Muncul Kedua dalam Mata Uang Rupiah.
Sampai saat ini terdapat sekitar 11 jenis uang rupiah bergambar Jendral Soedirman yang di keluarkan oleh Bank Indonesia. Semua jenis uang tersebut dicetak pada tahun 1964. Jenis uang bergambar Soedirman tersebut bernominal :
- Rp. 1,-
- Rp. 2,5,-
- Rp. 5,-
- Rp. 10,-
- Rp. 25,-
- Rp. 50,-
- Rp. 100,-
- Rp. 500,-
- Rp. 1.000,-
- Rp. 5.000,-
- Rp. 10.000,-
Hal ini menjadikan Jendral Soedirman menjadi wajah terbanyak kedua setelah Ir. Soekarno (15 jenis uang) yang tergambar di uang rupiah.
Selain itu, Panglima Besar diyakini bisa bersembunyi dari kejaran Belanda pada saat perang dan mampu menyembuhkan orang yang sedang sakit. Konon Jendral Soedirman juga pernah menjatuhkan pesawat terbang dengan meniupkan bubuk merica. Aktivis Hizbul Wathan, mantan guru, dan peletak dasar kultur TNI berkata, “Saya cacat, tak layak masuk tentara, dialah Soedirman, panglima, martir,”.
Berbagai macam fakta dan cerita terkait Jendral Soedirman. Layaknya masyarakat Indonesia, kita harus bangga memiliki seorang pahlawan seperti beliau. Nilai nasionalisme dan patriotisme Soedirman patut kita teladani. Guna melanjutkan perjuangan beliau dalam memperjuangkan harkat dan martabat negeri tercinta ini.
Reporter : Fitri Ramadhani N.
Editor : M. Fian Alif S.
Sumber:
Buku TEMPO yang menceritakan tentang para tokoh militer