Jakarta – Suara Ekonomi

Kasus pembacokan Hermansyah (Pakar IT ITB) mengundang banyak spekulasi. Penganiayaan yang menimpa Hermansyah terjadi pada Minggu, 9 Juli 2017. Kejadian yang dialami pakar IT ini bermula ketika kendaraan yang dikendarai Hermansyah dan para pelaku berserempetan di Tol Jagorawi.

Berdasarkan keterangan Iriana selaku istri korban, kejadian itu bermula saat suaminya menegur pengendara mobil sedan yang berjalan zig-zag dan sempat menabrak bagian belakang kendaraan yang digunakan Iriana dan suami saat itu, tepat di depan Taman Mini Indonesia Indah, sekitar pukul 04.00 WIB.

Setelah tiga hari dalam pengejaran akhirnya polisi berhasil menangkap komplotan pengeroyok Hermansyah. Pelaku yang berhasil diringkus polisi sampai saat ini berjumlah 4 orang yaitu Erick Birahy, Richard Patipelu, Edwin Hitipeuw alias EH (37) dan Lauren Paliyama alias LP (31). Erick dan Richard  dibekuk di Bandung, sedangkan EH dan LP dibekuk saat melarikan diri di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Rabu dini hari, 12 Juli 2017.

Mereka tak berkutik ketika dikepung tim gabungan Polda Metro Jaya, Polresta Depok dan Jakarta Timur di bawah pimpinan Kapolresta Depok Komisaris Besar Herry Heryawan saat tengah berada di kawasan Jalan Raya Sawangan, sekitar pukul 01.00 WIB.

© gardacakrawala.com/ Empat pelaku kasus penganiayaan Hermansyah, yang berhasil di ringkus oleh Polisi.

Dua tersangka yakni LP dan EH. LP adalah orang yang membacok korban, sementara EH adalah pelaku yang pertama kali bersenggolan dengan mobil korban. “Mobil korban itu di belakang bus, lalu saya ke kiri, kesenggol mobilnya,” ujar EH kepada polisi di Mapolresta Depok, Jl Raya Margonda, Depok. Menurut EH, korban tidak terima mobilnya disenggol.

Tersangka saat itu mengemudikan mobil Honda City. Di saat bersamaan, teman EH, LP bersama tiga pelaku lainnya datang dengan mobil Toyota Yaris warna hitam. Mereka berjalan beriringan setelah menghadiri sebuah acara di sebuah hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. LP mengaku membacok korban dengan pisau karena korban melawan. “Saya pukul dia. Pas korban melawan, saya bacok pakai pisau. Iya itu spontan saja,” ujarnya.

Hermansyah pernah sempat akan diajukan oleh kuasa hukum Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, sebagai saksi ahli kepada polda metro jaya dalam kasus dugaan penyebaran konten pornografi yang menyeret petinggi FPI Rizieq Shihab. Hermansyah  menuturkan bahwa chat mesum antara Iman Besar FPI Habib Rizieq dengan Firza Husein yang kini kasusnya diproses hukum oleh polisi adalah hoax.

Polres Jakarta Timur belum menemukan hubungan antara pembacokan terhadap seorang pakar telematika dari Insititut Teknologi Bandung, Hermansyah, dengan kasus dugaan penyebaran konten pornografi yang menyeret Rizieq Shihab. Polisi menyatakan jika kasus pengroyokan ini murni aksi spontanitas pelaku.

Hermansyah telah selesai menjalani operasi. Saat ini ia berada di ruang pemulihan. Menurut Nuti adik korban, Hermansyah menderita luka di bagian pergelangan tangan, kepala dan leher. Dia tak bisa memastikan apakah Hermansyah dibacok atau ditusuk. Yang pasti, kata Nuti, ada yang menghadang mobil Hermansyah di Tol Jagorawi.

Pakar IT tersebut belum bisa memberikan  keterangan kepada kepolisian menyangkut kejadian yang dialaminya karna masih dalam tahap pemulihan, sedangkan satu tersangka masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Reporter : Judith D . P

Editor : Erika Sukma