Jakarta – Suara Ekonomi.

Gatut Luhur Budiono yang dikenal sebagai dosen Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mungkin banyak yang belum tahu kalau Pak Gatut adalah alumni S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila angkatan 1974. Setelah lulus dia mendapatkan beasiswa di tahun 1993 dan melanjutkan pendidikannya di Santo Tomas University, Manila, Fillipina. Beliau mengambil jurusan MBA (Master of Bussines Administration) dan MIA (Master In Economics). Selesai mengambil gelar Master beliau langsung mengambil studi S3 di Universitas yang sama yaitu Santo Tomas University dan mengambil jurusan Doctor Incomers.

Saat ini Pak Gatut sedang mengambil gelar Guru Besar (Professor) dengan jurusan Strategic. “Perusahaan itu kalau dia menguasai strategi dia bisa memajukan perusahaan nya serta dapat menaikan pangsa pasarnya” Ujar nya.

Sebelumnya ia sudah mendapat gelar Professor di Kazakhstan. Selain di Fakultas Ekonomi dan Bisnis beliau juga mengajar di S2 Fakuktas Hukum sebagai dosen Etika Bisnis dan Kode Etik Notariat. Beliau juga mengajar di Magister Akuntansi sebagai dosen Manajemen Strategic dan di S3 sebagai dosen Global Strategic Manajemen.

Pak Gatut sangat menyukai riset, menurut beliau riset adalah dunianya. ”Sebagai dosen saya suka sekali riset, meneliti, bikin konsep-konsep, bikin quisioner lalu dibagikan dan saya bikin laporan penelitiannya lalu bikin jurnal-jurnal,” Ujar Pak Gatut.

Saat ini beliau memiliki 44 Jurnal Internasional dan 2 jurnal Nasional. Beliau juga menjadi anggota redaksi di Vector European (Romania) dan Bulletin International Scientific Kazakh-Russian International University (Kazakhstan) yang tidak sembarang orang bisa menjadi anggotanya. “Semua yang sudah saya lakukan dari melakukan riset, menulis laporan sampai terbitnya jurnal International maupun Nasional itu semua untuk kemuliaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) karena saya merupakan dosen disitu,” tambah Pak Gatut saat ditanya kontribusi apa yang sudah ia berikan untuk FEB.

Tentu saja semua prestasi yang ia dapatkan tidak diperoleh dengan mudah, banyak lika-liku yang dihadapi. Tetapi Pak Gatut adalah orang yang paling semangat dan tidak pernah takut akan kegagalan. Ia melakukan semuanya dengan sepenuh hati.

Harapan Pak Gatut untuk mahasiswa Universitas Pancasila terkhusus FEB adalah jangan hanya mempelajari tetapi juga harus dipraktikan, karena dengan mempraktikan kita akan lebih memahaminya. Tak lupa juga pak Gatut memberikan kesan selama menjadi dosen di Universitas Pancasila yaitu, “saya sangat berkesan karena selama saya mengajar di Universitas Pancasila dan mendapat beasiswa saya justru bisa memahami apa sebenarnya tugas-tugas dosen itu,” tutup Pak Gatut.

Reporter : Judith Dwi Prasetya Dan Lia Rahmawati

Editor : M. Rizal Arbianto