Jakarta – Suara Ekonomi
Paralimpiade adalah ajang olahraga internasional untuk atlet penyandang disabilitas yang diatur Komite Paralimpiade Internasional. Ajang olahraga ini biasanya diselenggarakan dalam empat tahun sekali. Paralimpiade 2020 akan diselenggarakan di Tokyo dan berlangsung dari tanggal 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Tokyo sudah kali kedua menjadi tuan rumah Paralimpiade ini. Di mana mereka pertama kali menjadi tuan rumah Paralimpiade pada tahun 1964. Pada tahun ini, Paralimpiade Tokyo 2020 sempat di undur karena adanya pandemi Covid-19. Kemudian, segi persiapan sendiri cukup matang dan akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satu persiapan yang harus direncanakan pada ajang ini, yaitu sukarelawan panitia Paralimpiade. Dari tahun 2018 sudah bayak orang yang melamar untuk menjadi sukarelawan dalam ajang ini. Sebanyak 186.101 lamaran yang diterima oleh pihak panitia Paralimpiade. Para sukarelawan di dalam pertandingan biasa disebut “Field Cast” dan sukarelawan di kota dibilang “City Cast”. Selain itu, terdapat juga persiapan dalam penanganan wabah Covid-19. Hal tersebut karena penangan Covid-19 sangatlah penting untuk diadakannya acara besar dan bergengsi ini.
Pihak tuan rumah pun terus mengontrol perkembangan Covid-19 di kota besarnya, seperti Tokyo dan Osaka. Banyak langkah yang sudah dilakukan oleh Jepang untuk mencegah kenaikan angka Covid-19. Salah satunya pencegahannya, yaitu melakukan vaksinisasi dan tes PCR rutin untuk para atlet. Selain itu, official dari negara pun diwajibkan melakukan vaksin dan PCR oleh panitia Paralimpiade. Paralimpiade 2020 telah dimulai, opening ceremony atau upacara pembukaan berlangsung di Olympic Stadium, Tokyo pada Selasa (24/8). Pemerintah Jepang dan penyelenggara sepakat bahwa acara ini tidak ada penonton demi mengantisipasi penularan Covid-19. Hal tersebut sama halnya seperti saat acara Olimpiade Tokyo 2020 diadakan.
Dalam Paralimpiade edisi ke-16 ini ada 23 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Ajang ini sangat meriah dan akan diikuti oleh berbagai negara. Sekitar 196 negara mengikuti ajang yang bergengsi ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 539 medali emas diperebutkan pada 4.520 atlet dari 163 National Paralympic Committeee (NPC) yang mewakili tiap negara. Pada Paralimpiade tahun ini, akan memperkenalkan cabang bulu tangkis dan taekwondo. Hal itu, dikarenakan menggantikan cabang olahraga pelayaran dan sepak bola 7-a side.
Berikut daftar cabang olahraga yang akan diperlombakan:
1. Sepeda Jalan Trek
2. Rubgy kursi roda
3. Anggar kursi roda
4. Goalball
5. Basket kursi
6. Berenang
7. Tenis Meja
8. Berkuda
9. Angkat besi
10. Judo
11. Dayung
12. Canoe sprint
13. Tenis
14. Panahan
15. Atletik
16. Voli duduk
17. Triatlon
18. Boccia
19. Sepak bola 5-a-side
20. Menembak
21. Sepeda Jalanan
22. Badminton
23. Taekwondo
Salah satu negara yang sudah mempersiapkan untuk mengikuti Paralimpiyade Tokyo 2020, yaitu Indonesia. Indonesia sudah berpartisipasi yang ke-11 kalinya untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Suatu kebanggaan bagi Indonesia, karena selalu berpatisipasi dalam ajang Paralimpiade. Indonesia sendiri telah mengirimkan 23 atlet untuk berlaga di Paralimpiade Tokyo 2020.
Para atlet Indonesia sudah siap bersaing dalam cabang olahraga Paralimpiade ini. Pada Paralimpiade Tokyo 2020 Indonesia mengalami peningkatan dalam pengiriman atlet. Alasannya karena sejak kualifikasi Paralimpiade Tokyo dimulai pada 2017, Indonesia langsung tancap gas dengan mengikuti berbagai kejuaraan. “Artinya, dalam lima tahun kami mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai turnamen untuk mengumpulkan ranking poin, kualifikasi poin, partisipasi poin. Dan hasil dari berbagai kompetisi tersebut yang menentukan lolos tidaknya atlet ke Paralimpiade Tokyo,” kata Rima Ferdianto selaku Wakil Sekretaris Jenderal Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia yang dikutip dari laman antaranews.com. Dibandingkan tahun sebelumnya, Indonesia hanya mengirimkan 9 atlet dari 4 cabang olahraga di Paralimpiade 2016.
Saat ini, atlet angkat berat Indonesia Ni Nengah Widiasih telah meraih medali pertama untuk Indonesia. Perempuan berdarah Kabupaten Karangasem ini merebut medali perak di kelas 41 kg putri. Kontingen Merah Putih ditargetkan membawa pulang lima medali dari Paralimpiade Tokyo. Rinciannya, yaitu satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Torehan tersebut diharapkan berbuah peringkat 60 besar di klasemen perolehan medali. Badminton menjadi tumpuan utama dengan target masing-masing satu medali emas dan perak. Sementara para powerlifting, para tenis meja, dan para atletik memiliki peluang untuk menyumbang perunggu.
Reporter: Fajar Nugraha
Editor: Arieza Rizki Sapdayarga