Kamis (29/9) Jakarta – Suara Ekonomi.

Studi Kunjungan Perusahaan diselenggarakan oleh  LPM Suara Ekonomi FEB-UP sebagai penutup kemeriahan acara KANAL AKBAR SE II 2016 dengan berkunjung ke perusahaan media Indonesia ternama yaitu METRO  TV dan MEDIA INDONESIA yang berada di daerah kebun jeruk, Jakarta Barat. Pengalaman dan pengetahuan baru yang didapat adalah tentang perkembangan jurnalistik di era digital khususnya pada penggunaan website.

Acara yang diikuti oleh 60 peserta terdiri dari seluruh anggota Badan Pengurus Harian LPM Suara Ekonomi, perwakilan Senat Mahasiswa & BPM FEB UP, dan beberapa anggota LPM Suara Ekonomi lainnya. Kedatangan para peserta disana disambut dengan hangat oleh pihak media Indonesia, sehingga terjalin keakraban antara peserta dengan pihak dari media Indonesia.

skp-metro-tv-4

Dengan diipandu oleh 4 pembicara dari grup Metro TV dan Media Indonesia yaitu Bapak Sadyo (sekretaris redaksi media Indonesia), Bapak Bagus (penanggung jawab website), Bapak Rizky (videographer), dan Bapak Panji (koordinator), para peserta SKP dengan hikmat mendengarkan bagaimana media Indonesia menjadi dikenal sebagai pencetus media cetak berwarna pertama di Indonesia. Selain itu para pembicara menjelaskan bagaimana pengalaman-pangalaman mereka di dunia jurnalistik, dampak modernisasi dari dunia cetak pada era digital, perkenalan seluk beluk terbentuknya perusahaan media Indonesia dan yang tak kalah pentingnya adalah Para Peserta menerima jurus-jurus jitu jurnalistik agar membuat berita menjadi menarik.

“Media Indonesia berdiri sejak 19 Januari 1970, tergabung dalam kelompok usaha bernama media group dibawah kepemimpinan Bapak Surya Paloh”

skp-metro-tv-2

Bapak Sadyo (40) sebagai Sekretaris Redaksi di media Indonesia METRO TV saat menjelaskan tentang media indonesia, mengatakan bahwa, “Media Indonesia berdiri sejak 19 Januari 1970, tergabung dalam kel ompok usaha bernama media group dibawah kepemimpinan Bapak Surya Paloh”. Pada saat maraknya media-media cetak berkembang dan banyak terjadi pesaingan yang sangat ketat antara media cetak lainnya sehingga waktu itu Bapak Surya Paloh memiliki analisa agar menerbitkan koran berwarna karena karakteristik dan kecenderungan seseorang lebih suka melihat gambar dan warna. Hal ini menjadikan media Indonesia sebagai pencetus koran berwana pertama kali dan diikuti dengan koran lainnya.skp-metro-tv

Pada saat krisis moneter, hal ini sangat mempengaruhi percetakan koran berwarna karena biaya produksi meningkat, namun para pegawai media Indonesia dengan rela saling menyumbang untuk menutupi kerugian tersebut agar mempertahankan kualitas percetakan berwarna, dengan perkembangan zaman yang pesat masuknya internet dan modernisasi menciptakan perubahan sosial dan digital era, dimana manusia ketergantungan oleh teknologi.  Sehingga minat baca terhadap koran turun dan lebih memilih menggunakan digital untuk mendapatkan informasi, tapi hal ini tidak menurunkan daya jurnalistik justru hal ini mengembangpesatkan jurnalistik kearah yg lebih maju. Banyak hal yang bisa  dilakukan agar berita tetap bisa tersalurkan lebih cepat dan kreatif dengan website yang dapat meningkatkan minat”.

“bagaimana berita kita bisa menarik? Judul yang membuat penasaran, heboh, gambar yang bercerita dan gaya bahasa yang sederhana untuk dibaca dan dinikmati”

“bagaimana berita kita bisa menarik? Judul yang membuat penasaran, heboh, gambar yang bercerita dan gaya bahasa yang sederhana untuk dibaca dan dinikmati” Dulu saya yang biasa mengendalikan website pedah berkata koran akan hilang dengan adanya era digital, tapi saya ternyata salah, karena nyatanya masih banyak peminat pembaca koran yang menikmati minum kopi di pagi hari dengan koran tidak bisa digantikan dengan gadget” ujar Bapak bagus, (45). Jadi dengan perkembangan zaman di era digital ini kita harus dapat menyesuaikannya dan membuat  media lebih menarik  agar minat  pembaca semakin bertambah di setiap waktunya.skp-metro-tv-3

Sebagai penutup acara disimbolkan dengan pemberian plakat kepada  media Indonesia yang diberikan oleh ketua pimun Arlen Yudistira dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan berkunjung seluruh ruangan media Indonesia ruang redaksi, editor, percetakan koran dan studio KICK ANDY.

Liputan : Rachmatika & Puca