Jakarta – Suara Ekonomi
Ditengah bisingnya mulut perkotaan
Terdengar celotehan yang tak terduga sakitnya
Terang menjadi gelap sebab konsonan yang memberi luka
Mulut manusi tak pernah bercermin rupa
Menggores sebuah luka tanpa disadarkan
Bahkan hingga membungkamkan rasa kepercayaan
Elok tak elok namun tetap terdengar samar
Seorang pencibir dengan mulut berbisa
Sebuah jari lentik yang tergerak pecundang
Menghancurkan ribuan kebebasan manusia lemah
Toleransi yang melirih karena terinjak injak
Menangis mengulurkan jiwanya untuk kembali digenggam
Namun terlambat…
Iblis sudah terpahat rapi dalam tubuh dan paras manusia
Tajam kata meremas habis pendapat kita
Dewi Kartika Sandra