Jakarta – Suara Ekonomi.
Setiap negara pasti memiliki cara untuk terus mampu meningkatkan pertahanan bagi negaranya. Sama hal nya dengan yang dilakukan oleh Korea Utara. Beberapa waktu lalu Korea Utara sempat memanas kembali akibat dilakukannya uji coba misil Balistik. Setelah pada 2 Februari 2017 pukul 07.55 kemarin, Pyongyang melakukan aksi provokasi dengan menembakan misil Balistik dari pangkalan Banghyon ke arah pangkalan laut Jepang, kini uji coba itu dilakukan kembali pada bulan April 2017. Namun sayangnya, seperti dilansir liputan6.com mengatakan bahwa keterangan peluncuran yang disampaikan oleh militer AS dan Korsel mengenai uji coba misil yang dilakukan Korea Utara mengalami kegagalan. Ini bukanlah kali pertama, namun sudah keempat kalinya sejak Maret 2017 lalu.
Rudal tersebut meledak beberapa detik setelah diluncurkan. Peluncuran kali ini dilakukan di dekat lapangan udara Pukchang (bagian utara Pyongyang). Voa Indonesia melansir, menurut seorang pejabat senior Departemen Pertahanan Amerika, uji coba misil oleh Korea Utara berakhir gagal ketika roketnya terus berputar-putar tidak terkendali dan terjun ke laut sampai akhirnya terbakar. Uji coba itu dilakukan menjelang pertemuan pertama Presiden Trump dengan Presiden China Xi Jinping pekan ini sehingga menimbulkan spekulasi bahwa uji coba itu mungkin disengaja untuk mendapat perhatian kedua presiden tersebut.
Sebelumnya memang diketahui bahwa banyak yang tidak setuju AS menempatkan sistem pertahanan rudal paling canggih tersebut di Korea Selatan, diantaranya adalah Negara Rusia dan China yang memang jelas menentang rencana tersebut. Pasalnya, dengan dilakukannya uji coba misil ini membuat negara – negara tetangganya ketar-ketir. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memutuskan hubungan kerjasama dengan negara yang terisolasi tersebut, salah satunya adalah Tiongkok. Korea Selatan yang menjadi musuh bubuyutan pun bisa saja menjadi korban utama serangan Korea Utara kali ini.
Sejak dilakukan uji coba nuklir pada 2006 lalu, mengakibatkan Pyongyang harus mendapatkan sanksi tegas dari PBB. PBB telah mengeluarkan resolusi untuk melarang Korut mengembangkan teknologi Balistiknya itu. Meskipun demikian, hal tersebut tidak membuat negara yang terisolasi itu merasa jera. Bahkan Korea Utara semakin mengembangkan senjata pemusnah tersebut.
Reporter : Dinda Amaliza Fathia
Editor : Nurul Zahara