Jakarta – Suara Ekonomi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis bahwa Mei -Juli memasuki awal Musim Kemarau 2017. Perubahan musim peghujan ke musim kemarau disebut dengan Pancaroba. Perubahan cuaca yang tak menentu, menyebabkan tubuh kita juga ikut menyesuaikan kembali dengan perubahan suhu di sekitar. Tubuh yang mengikuti suhu cuaca lebih gampang terkena virus dan bakteri. Sebab itu, berbagai penyakit dapat menyerang kita.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang saat Musim Pancaroba yaitu :
1. Batuk
Batuk termasuk penyakit yang rentan menyerang saat Musim Pancaroba. Debu yang diterbangkan oleh angin kencang dapat menyebabkan kita diserang penyakit saluran pernafasan yang diawali dengan batuk.
2. Flu
Pergantian cuaca yang cukup ekstrim mengakibatkan virus mudah sekali menyerang. Salah satunya adalah virus RNA yaitu virus yang menyebabkan flu atau disebut influenza. Angin yang kencang dapat mempercepat penularan virus ini ketika seseorang batuk ataupun bersin. Banyak yang mengira bahwa flu adalah pilek, padahal itu kasus berbeda. Jenis virus yang menyebabkan flu berbeda dengan pilek biasa. Selain itu, flu cenderung memiliki masa inkubasi yang lebih singkat dengan gejala yang lebih parah sehingga dapat menghambat rutinitas penderita. Sedangkan pilek umumnya muncul secara bertahap dengan gejala yang lebih ringan sehingga tidak terlalu berdampak kepada rutinitas.
3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea (pipa pernapasan), atau bahkan paru-paru. ISPA menyebabkan fungsi pernapasan menjadi terganggu. Gejala ISPA berupa batuk, demam tinggi, bersin-bersin dan sakit tenggorokan. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini dapat menyebar ke seluruh sistem pernapasan dan menyebabkan tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. Kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan sampai berujung pada kematian.
4. Diare
Bakteri yang lebih mudah menyebar pada Musim Pancaroba dapat juga melalui makanan. Pada akhirnya virus itu masuk ke tubuh dan mengganggu sistem pencernaan. Pada kasus diare parah, kemungkinan penderitanya juga akan mengalami demam dan kram perut hebat.
5. Demam Berdarah
Pergantian musim hujan ke musim kemarau menyebabkan adanya genangan-genangan air. Pada genangan air inilah nyamuk Aedes Aegepty berkembang biak dan menyerang kondisi tubuh yang sedang menyesuaikan suhu.
6. Tifus
Genangan air pada Pancaroba juga dapat mengakibatkan berkembang biaknya bakteri Salminella Typhosa yang dapat menyebabkan tifus. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, diare, sakit kepala, dan sakit perut.
Untuk mencegah penyakit- penyakit tersebut yang harus dilakukan yaitu :
1) Memelihara kebersihan lingkungan
Faktor utama yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus adalah lingkungan yang kotor. Maka dari itu, kita harus selalu membersihkan lingkungan dan menjaganya agar tetap bersih. Seperti melakukan 3M yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur.
2) Istirahat yang cukup
Saat pergantian musim menyebabkan daya tahan tubuh menjadi lemah. Dengan istirahat yang cukup dapat membantu kita untuk mengembalikan daya tahan tubuh melawan peyakit.
3) Makan makanan yang bergizi
Dengan makan makanan yang bergizi dapat membantu kekebalan tubuh untuk melawan penyakit yang masuk. Konsumsi vitamin, seperti vitamin C yang dapat berperan menjadi antioksidan dan mineral utama seng (zinc). Vitamin ini dapat Anda temui secara alami di sayur dan buah seperti brokoli, jeruk, pepaya, dan mangga.
Reporter : Fathia Saraswati
Editor : Erika Sukma