Buku Whole Brain Power merupakan maha karya Prof. Makoto Shichida yang telah melakukan penelitian selama lebih dari 50 tahun untuk mengasuh anak jenius. Melalui kesimpulannya, jenius bukanlah hanya untuk orang pilihan. Setiap orang, siapapun, dapat menjadi seorang yang jenius. Mereka yang jenius, adalah mereka yang mampu menggunakan kedua belah otaknya. Nilai-nilai otak kiri yang sistematis dan struktural, dan nilai-nilai otak kanan yang abstrak, emosional dan imajinatif.
Dalam buku ini, Prof. Makoto Shichida mencoba memaparkan sejumlah cara untuk merevolusi otak, dan membuka kemungkinan yang tidak terbatas dari otak manusia. Whole Brain Approach adalah metode pendekatan untuk membuat otak bisa aktif bekerja secara keseluruhan. Metode Whole Brain Approach dapat memecahkan beragam masalah, menyembuhkan penyakit, dan membahagiakan semua orang.
Melalui buku ini, beliau juga menginformasikan banyak hal yang berkaitan tentang misteri otak manusia. Seperti hati yang gembira bisa mengubah otak, mengganti pilihan kata bisa mengubah hidup Anda, berpikir dengan sungguh-sungguh dapat mengubah kenyataan, dan lain sebagainya.
Dalam buku tersebut diceritakan pernah terjadi suatu peristiwa dimana seorang anak perempuan berusia tiga tahun yang tanpa sengaja memotong jemari manisnya sendiri. Namun sang ibu dari anak perempuan tersebut hanya memplester luka potong tersebut selama 3 hari. Akibatnya sel-selnya menjadi mati dan jarinya mulai nampak menghitam.
Sang ibu kemudian memutuskan untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Namun setelah lima rumah sakit didatangi, seluruhnya memvonis bahwa jari sang anak perempuan tersebut harus di amputasi.
Tidak ingin jari anaknya diamputasi, sang ibu teringat metode Shichida dengan penyembuhan imajinasi otak kanan dan mencobanya. Dibawalah sang anak ke Shichida Children Academy dan langsung diberi tindakan yang sangat unik dimana terdapat beberapa anak yang tergabung didalam akademi tersebut berimajinasi atau membayangkan diri mereka menjadi kurcaci yang masuk kedalam jari si anak perempuan tersebut. Kemudian mereka membayangkan “membereskan” sel-sel matinya, darah kembali mengalir dan kembali ke kondisi semula.
Alhasil, jari sang anak perempuan membaik, hanya saja masih tersisa sedikit bagian hitam yang masih harus dipotong, dan masalahnya adalah bagian tersebut merupakan bagian syaraf yang sangat penting.
Untuk ketiga kalinya, anak-anak akademi Shichida membuat imajinasi bahwa mereka membayangkan sang anak perempuan menggerakan jari manisnya dengan terampil serta bermain dengan gembira dan bersemangat. Sayang dalam buku tersebut tidak dijelaskan berapa lama tepatnya proses tersebut berlangsung, yang jelas membutuhkan waktu mingguan.
Keajaiban terjadi, bagian yang hitam menghilang secara alami, mulai dari bagian bawahnya tumbuh daging baru. Dokter rumah sakit pun menjadi terkejut mengetahui perihal tersebut dan hanya dapat berkata “Hebat !!”.
Melalui buku ini, kita akan diajak mempercayai bahwa kekuatan otak dan cinta yang menggetarkan serta terhubung memang ada, terlebih melalui anak-anak yang masih “Polos” dan murni.
Tulisan ini pernah dimuat dalam Blog Penulis di https://ogieurvil.com