Jakarta – Suara Ekonomi
Saat ini sudah semakin banyak layanan transportasi online yang mempermudah aktivitas keseharian masyarakat. Beberapa perusahaan berlomba untuk membentuk transportasi berbasis aplikasi online. Namun, keberadaannya belum efektif karena muncul saat kondisi transportasi di Indonesia yang belum tertata dengan baik.
Ojek ber-roda dua menjadi objek utama perusahaan yang cukup efektif digunakan. Banyak masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek online karena proses pemesanan lebih mudah. Belakangan ini muncul penyedia jasa transportasi online baru penantang Gojek. Berikut 3 aplikasi penyedia jasa transportasi online, antara lain :
- Maxim
Maxim perusahaan transportasi yang berasal dari Rusia ini telah beroperasi di Indonesia selama empat tahun. Sampai saat ini Maxim masih mengembangkan dan menawarkan beberapa layanan yang dapat digunakan masyarakat Indonesia. Sejak hadir pertama kali di Indonesia pada 2018, Maxim telah beroperasi di 59 kota di Indonesia. Maxim akan terus memperluas cakupan operasionalnya. Dengan adanya transportasi online (motor dan mobil), pengiriman barang, pesan-antar makanan dan barang, kargo, jasa pembersih, dan laundry lebih mudah.
Hingga saat ini Maxim beroperasi hingga lebih dari 70 wilayah yang ada di Indonesia. Maxim memberikan harga terjangkau untuk setiap layanan transportasinya. Tak heran apabila Maxim dipilih banyak orang. Tarif yang dikenakan pihak Maxim berbeda sesuai dengan transportasi yang digunakan. Tarif untuk Maxim motor perjalanan dalam kota mulai Rp8.000 mencakup 3.05 km petama,bertambah RP.2100/km berikutnya. Tarif untuk Maxim mobil perjalanan dalam kota mulai Rp5.000 mencangkup 0.2 km, bertambah Rp3.900/km berikutnya.
Kelebihan Maxim dari transportasi online lainnya mempunyai tarif yang lebih murah. Tak hanya itu Maxim memiliki layanan reservasi dan berbagi lokasi perjalanan yang tidak dimiliki kompetitor lainnya. Namun, Maxim masih memiliki kekurangan yaitu belum mempunyai alamat yang lengkap dan mendetail pada peta.
- Anterin
Anterin perusahaan teknologi marketplace asal Indonesia yang sudah berdirik sejak 2016. Berbeda dengan pesaing lainnya Anterin melayani angkutan melalui jasa taksi online dan ojek serta berbagai macam pengiriman. Saat ini Anterin motor sudah berada di lebih dari 20 kota dan 200.000 lebih mitra driver.
“Kita hadir dengan konsep yang baru. Saya berani klaim yang pertama, karena driver tidak dari komisi, hanya bayar biaya langganan, biaya langganannya hanya mingguan-bulanan,” ujar Imron Hamzah CEO Anterin.
Anterin mengusung konsep marketplace di mana pengguna dan driver bebas menentukan harga sendiri. Konsumen bebas memilih siapa saja driver yang memberikan harga atau tarif terbaik dan paling dekat dengan lokasi atau titik penjemputan konsumen. Meski demikian, menurut penuturan salah satu pengemudi Anterin, pihak perusahaan tetap memberikan batasan mengenai tarif layanan. Tarif minimal Rp500/km dan maksimal Rp3.000/km.
Kelebihan dari transportasi online Anterin adalah, “Mereka bisa memilih secara spesifik jenis kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya, dan memilih pengendara favorit yang membuatnya nyaman sepanjang perjalanan,” kata Co-founder Anterin, Uki Utama. Kekuranganan dari Anterin sendiri tidak jauh berbeda dengan Maxim cakupan wilayahnya tidak menyeluruh.
- Bonceng
Bonceng diresmikan pada tahun 2018 dengan menawarkan berbagai layanan menarik. Mulai dari Bonceng Sepeda Motor, Bonceng Mobil, Bonceng Bungkus, Bonceng Pasar dan bahkan Bingkis. Pelayanan jasa transportasi online ini masih mencangkup wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Bonceng akan mengembangkan ke seluruh daerah Indonesia.
Bonceng memberlakukan tarif berdasarkan radius jarak per kilometer. Tarif yang diberlakukannya cukup menarik dan menguntungkan. Bonceng mengelompokkan tarif harga mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp15.000 sampai Rp20.000. Bonceng tidak mau terjebak dalam permainan harga pendahulu, demi lebih memudahkan kelancaran bertransaksi.
Kelebihan utama aplikasi bonceng, adalah membebaskan segala potongan ataupun beban biaya transaksi kepada driver. Jadi, driver cukup memenuhi persyaratan untuk bisa online agar dapat menerima orderan. Konsumen dapat memesan layanan penjemputan sesuai waktu yang diinginkan hingga 7 hari ke depan.
Bonceng dilengkapi dengan tombol panik yang terkoneksi dengan kantor polisi, layanan ambulan, hingga kontak kerabat terdekat. Kekurangan Boncengpun tidak jauh berbeda dari kedua layanan transportasi online diatas. Sehingga, masih terdapat banyak eror di layanannya yang perlu diperbaiki.
Dengan aktivitas keseharian masyarakat banyak hal yang didapatkan dengan aplikasi transportasi berbasis online di Indonesia. Masyarakat dapat dengan mudah menggunakan dan turut meramaikannya.
Reporter : Ayesya Salma
Editor : Kintan Gusti Pratiwi