Ada yang lebih kucemaskan dari pada ketiadaan sesuap nasi
adalah catatan kosong yang tak dilumuri berita
diambang hari, bila selisih jam kian dipersempit batas
Ada yang lebih kutakut kandari pada setan-setan neraka
adalah mata lensa yang tak menangkap apa-apa
bila bulan yang datang tak memiliki rupa
Di pundak perkara aku bergerilya dengan saksama
menyusuri lorong-lorong persoalan yang menyisakan tanda tanya
pagi menembus pagi—pelawatan merapal mantra peristiwa
lebat hutan, gunung terjal, pesta rahasia, gelagat terminal
dialog warung kopi, hingga sengitnya batu jalanan
aku mengendap lalu merayap
Aku bahkan tak mengingat warna tembok di kamarku
atau motif kasur terakhir yang melekat di ranjangku
hanya selembar King Pao yang masih tergambar jelas
tertinggal berserakan di atas sofa merah
dimeja kerjaku
Sebab betapa mengerikan, selayaknya kematian bagiku
jikalau esok tiba bersama gegas koran pagi
dan aku tak menemui inisial namaku berbaris di antara yang terbaris
“Sungguh lebih nikmat meneguk bergelas-gelas tinta basi
dibanding secangkir susu hangat di meja ironi”
Aku memanggul dogma: bad news is a good news
Â
Dan perihal filosofi ataupun ideologi
aku memang tak ingin setengah hati
tapi sepenuh hati
Depok, Februari 2017