Jakarta – Suara Ekonomi
ChatGPT merupakan sebuah program chatbot atau pesan yang dikelola oleh bot. Model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI dapat memproses bahasa alami dan menjawab pertanyaan secara akurat. Dengan ini model deep learning dapat digunakan untuk memahami dan memproduksi berbagai macam teks. Dalam berbagai konteks seperti chatbot, penerjemahan, resensi dan sumber daya bahasa. ChatGPT dilatih menggunakan jutaan teks dari berbagai sumber dan dapat memperoleh kemampuan memahami teks dan memberikan tanggapan yang tepat.
Menggunakan ChatGPT cukup mudah untuk diakses. Pengguna hanya perlu mengakses platform yang menyediakan layanan ini dan mengajukan pertanyaan kepada AI. Kemudian, ChatGPT akan menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan dan memperluas percakapan.
ChatGPT mempunyai berbagai fungsi. ChatGPT mampu memproduksi teks baru dalam berbagai konteks dan memahami informasi tambahan yang relevan. Chatbot mampu menjawab pertanyaan dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengguna. Untuk membantu memperkaya konten, ChatGPT dapat menganalisis sentimen dari teks dan penentuan teks tersebut. Kayanya fungsi ChatGPT juga diikuti dengan dampak-dampak yang memperngaruhi pengguna..
Dampak positif dari ChatGPT:
- Kemudahan Akses Informasi: ChatGPT membuat informasi lebih mudah diakses melalui chatbot dan aplikasi lain yang menggunakan model ini.
- Efisiensi Waktu: ChatGPT membantu menghemat waktu dengan memproduksi jawaban cepat dan akurat untuk pertanyaan yang diajukan.
- Kemampuan Generatif: ChatGPT membuat lebih mudah untuk membuat konten baru dengan hasil yang berkualitas.
- Kemudahan Integrasi: ChatGPT mudah diintegrasikan dengan aplikasi dan sistem lain, sehingga membuat aplikasi dan sistem lebih canggih dan berguna.
Dampak negatif dari ChatGPT:
- Masalah Keamanan: ChatGPT dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti spamming atau phishing, dan memerlukan tindakan keamanan yang lebih ketat.
- Kualitas Bahasa: Walaupun ChatGPT dilatih dengan data teks yang besar, konten yang dihasilkan masih memiliki keterbatasan.
- Diskriminasi: ChatGPT dapat menirukan diskriminasi dan bias yang ada dalam data yang digunakan untuk melatih model, sehingga memerlukan tindakan untuk memperbaiki konten.
- Dependensi Teknologi: ChatGPT membuat pengguna bergantung pada teknologi dan mungkin mempengaruhi keterampilan berbahasa alami dan interaksi sosial.
Fenomena ChatGPT dalam mengerjakan tugas pelajar dan mahasiswa memiliki dampak cukup serius. Penyalahgunaan untuk mengerjakan tugas dan memalsukan hasil dapat memengaruhi kualitas pembelajaran. Selain itu, ChatGPT dapat mempengaruhi integritas akademis, Dengan ini pelajar dan mahasiswa akan bergantungan pada teknologi. Hal tersebut mampu memengaruhi keterampilan berbahasa dan pemahaman materi belajar. Terkhusus dikalangan mahasiswa, ChatGPT ini mampu secara mudah menyelesaikan penelitian atau skripsi sesuai dengan pertanyaan yang diajukan kepada bot.
Reporter : Denisa Puspa Rahajeng
Editor : Arum Amalia Sari