Pemerintah Rusia telah mendeklarasikan status darurat di bagian selatan Laut Hitam. Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Kota Novorossiysk bagian Administrasi, pada Minggu (14/7/2024).
Walikota Novorossiysk, Andrei Kravchenko, dalam sebuah pernyataannya mengatakan deklarasi tersebut dilakukan karena adanya kebakaran hutan yang menimpa kota tersebut. Sampai saat ini, kebakaran telah meluas di area seluas 22 hektar. Sebuah gambar ditunjukkan oleh Kravchenko melalui telegram untuk memperlihatkan situasi mengenai proses petugas pemadam kebakaran sedang berusaha melawan kobaran api.
“Bus telah disiapkan untuk mengevakuasi sekitar 200 orang dari daerah berisiko dan helikopter sedang memadamkan api di daerah pegunungan,” tulis Kravcenko di Telegram, dilansir cnbcindonesia.com.
Kebakaran juga dilaporkan telah menyebar lebih luas ke wilayah selatan Krasnodar, tempat dimana Novorossiysk berada. Wilayah yang berada di tepi Laut Hitam ini seringkali menjadi tujuan utama wisatawan Rusia saat musim panas berlangsung.
Selain itu, Kota Novorossiysk juga menjadi lokasi di mana Moskow mulai mengumpulkan kembali Armada Laut Hitamnya setelah terjadinya beberapa serangan dari Ukraina. Diketahui, Ibu Kota Negara Ukraina beberapa kali menyerang sejumlah pangkalan di wilayah tersebut, salah satunya adalah serangan rudal di Sevastopol yang merupakan pelabuhan di Laut Hitam pada September 2023.
Novorossiysk sendiri berpenduduk sekitar 260.000 jiwa. Kota ini terletak sekitar 160 kilometer di Krimea bagian tenggara, yang saat ini diduduki oleh Rusia.
Angin kencang, panas yang hebat dan badai petir telah memicu kebakaran hutan di seluruh Rusia dalam beberapa minggu terakhir. Fenomena ini memberikan dampak pada banyak daerah, mulai dari Siberia bagian Tuva hingga Yakutia, yang juga dikenal sebagai Republik Sakha.
Sergey Althukov, yang merupakan seorang politikus asal Rusia menambahkan bahwa cuaca kering dan panas ekstrem juga menciptakan kondisi sempurna untuk memicu kebakaran. Ia mengatakan kebakaran juga menghancurkan cagar alam di Abrau.
“Puluhan hektar hutan lindung terkena dampak kebakaran di Novorossiysk. Faktanya, ekosistem unik yang telah diciptakan alam di lereng gunung selama bertahun-tahun telah hancur,” ujar Sergey Altukhov, dilansir dari cnnindonesia.com.
Sebagai bagian dari respon terhadap peristiwa kebakaran, Novorossiysk mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan kendaraan untuk mengevakuasi warga dari daerah berisiko. Menurut Informasi yang didapatkan, belum ada tindak lanjut dari Pihak PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengenai hal tersebut.
Reporter : Marcellina Pristi
Editor : Novita Rahmawati